Ini Penjelasan Garuda Indonesia Terkait Dampak Kenaikan Nilai Dolar pada Biaya Penerbangan Haji

  • Oleh : Naomy

Kamis, 24/Apr/2025 15:52 WIB
Dirut Garuda Indonesia Wamildan Tsani Dirut Garuda Indonesia Wamildan Tsani

 

TANGERANG (BeritaTrans.com) - Sehubungan dengan adanya volatilitas nilai tukar mata uang imbas dinamika kondisi ekonomi global, maskapai penerbangan Garuda Indonesia memastikan bahwa harga tiket penerbangan haji yang dikenakan tidak mengalami kenaikan, atau sesuai dengan kontrak yang ditandatangani bersama Kementerian Agama RI, yang juga telah melewati persetujuan dari Panja Komisi VIII DPR.

Baca Juga:
Wow, Garuda Indonesia jadi Maskapai dengan Pertumbuhan Penumpang Terbesar di Asia Tenggara

"Jadi terkait hal tersebut kami sudah berkoordinasi dengan kementerian agama dan Alhamdulillah sudah terselesaikan jadi dipastikan tidak akan ada kenaikan biaya tahun ini sehingga jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji tahun 2025 ini bisa merasakan penurunan biaya haji yang dicanangkan oleh pemerintah untuk semua masyarakat," urai Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani dalam tinjauan kesiapan armada jelang pelaksanaan operasional penerbangan haji pada awal Mei 2025 mendatang di Hanggar 2 GMF AeroAsia Kamis (24/4/2025).

Pihaknya pun kini terus mengoptimalkan kesiapan layanan operasional jelang pelaksanaan penerbangan haji, yang akan dimulai pada Jumat (2/5/2025) mendatang. 

Baca Juga:
Hadapi Tantangan Supply Chain Industri Global, Garuda Indonesia Group Optimalkan Kapasitas Produksi

Dalam rangka memastikan fase keberangkatan hingga fase kepulangan haji berlangsung dengan lancar dan aman, upaya kesiapan dilakukan di sejumlah aspek mulai dari layanan, operasional, hingga penguatan tata kelola safety.

“Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bahwa pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci," katanya. 

Baca Juga:
Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Calon Jemaah Haji Pada Hari Pertama Keberangkatan

Untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi sehat dan layak terbang, Garuda menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji.

"Hal itu diterapkan melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi,” ucap dia.

Sementara itu, anak usaha GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, di antaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat; dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di tujuh embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.

Garuda kata Wamildan, berkomitmen terus melakukan optimalisasi layanan penerbangan haji secara berkesinambungan, selaras dengan berbagai masukan dan aspirasi yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan penerbangan haji terkait pelaksanaan operasional haji tahun lalu. 

“Kami meyakini bahwa setiap masukan yang diberikan merupakan bentuk dukungan, harapan, serta kepercayaan masyarakat terhadap konsistensi dan dedikasi Garuda dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan jamaah," tuturnya.

Pihaknya juga berupaya keras untuk meningkatkan ketepatan waktu terbang (on time performance) lebih baik dari tahun lalu.

"Tahun lalu OTP di angka 77% dan kami optimistis tahun ini bisa mencapai 84%," katanya. (omy)