Jakarta (BeritaTrans.com)  - Dua kapal perang Amerika Serikat berlayar ke perairan Taiwan pada Selasa lalu menuai protes dari Beijing. Kejadian ini terjadi berselang dua minggu setelah Kapal Induk China melewati jalur yang sama.

Kejadian ini kian memperburuk hubungan Beijing dan Washington setelah dukungan Amerika kepada Taiwan perihal penjualan senjata dan kapal melalui jalur selat Tawian.

Baca Juga:
Dubes China Kunjungi Bakamla Bahas Proyeksi Peningkatan Kerja Sama

Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan apa yang dilakukan dua kapal perang USS John S. McCain dan USS Curtis Wilbur telah melakukan transit di Selat Taiwan pada 31 Desember sesuai dengan hukum internasional.

"Kapal yang melintasi selat Taiwan merupakan komitmen Amerika kepada perairan terbuka Indo-Pacific. Akan bersenjata Amerika akan terus melewati jalur itu sesuai dengan aturan internasional," katanya Mengutip Reuters, Kamis (31/12/2020).

Baca Juga:
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Bertemu Menhan China di Xi`an, Bicara Penguatan Kerja Sama Pertahanan

Ini adalah ke tiga belas kali Angkatan Laut Amerika Serikat melewati selat ini.

Menteri Pertahanan China mengecam perjalanan Angkatan Laut Amerika itu sebagai provokasi dan unjuk kekuatan. Pelintasan kapal ini memberikan pesan yang salah kepada pendukung Kemerdekaan Taiwan dan bisa menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas.

"Tentara Pembebasan Rakyat China akan terus meningkatkan kewaspadaan, dan merespon segala bentuk ancaman dan provokasi untuk menjaga kedaulatan territorial," katanya.

Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan kapal-kapal yang berlayar itu melalui jalur utara selat. Dan itu adalah misi biasa. Pihaknya melalui akan terus memantau situasi pelayaran itu di jalur itu. (lia/sumber:cnbcindonesia.com)

Baca Juga:
66 Pesawat Tempur dan 14 Kapal Perang China Masuki Kawasan Taiwan