Cerita Para Pengantin Baru di Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 14/Janu/2021 12:49 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Pasangan Mulyadi dan Makrufatul Yeti Srianingsih mestinya merayakan dua bulan pernikahannya pada Rabu (20/1). Momen itu seharusnya semakin terasa lengkap lantaran sang istri tengah mengandung anak pertama mereka yang telah memasuki usia kandungan 3 minggu.

Kenyataan berkata lain. Keduanya menjadi korban dalam readyviewed jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang terbang dan Jakarta menuju Pontianak, Sabtu (9/1) lalu.

Baca Juga:
Ini Kesimpulan Hasil Investigasi KNKT dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182

Pihak keluarga Mulyadi awalnya mengaku terkejut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu masuk dalam daftar manifes pesawat Sriwijaya Air.

"Karena abang itu pamitnya ke kami di atas tanggal 15 Januari ke Jakarta, tapi karena ada perjalanan bisnis dengan pihak istri akhirnya sebelum tanggal itu sudah ke Jakarta dua kali," kata Slamet Bowo, adik dari Mulyadi saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1).

Baca Juga:
6 Fakta Tragedi Sriwijaya Air SJ182

"Jadi, kami pihak keluarga Mulyadi agak terkejut juga ketika dapat kabar," sambungnya.

Mulyadi, kata Slamet, selama ini berdomisili di Jakarta. Ia sempat mencicipi sebagai peran sebagai politikus Partai Hanura.

Baca Juga:
Mulai Hari ini, Sriwijaya Air & NAM Air Pindah Layanan ke Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta

"Almarhum sudah ada di Jakarta sudah 10 tahun. Baru kemarin mau ke Pontianak. Kalau PP (pulang pergi)-nya sudah sering. Domisili di Jakarta," ucap dia.

Adapun kedatangan Slamet ke RS Polri hari itu adalah untuk mendapatkan informasi mengenai proses identifikasi yang dilakukan.

"Kalau sampel DNA sudah diambil di pos Supadio. Sudah selesai, tapi kami tetap minta diterbangkan ke sini karena kami ingin melihat prosesnya. Bapak dan ibu sedang standby di Pontianak untuk menunggu proses itu," ucap dia.

Ia menyatakan pihak keluarga saat ini telah mengikhlaskan peristiwa itu dan akan menunggu proses hingga selesai.

"Sudah takdirnya begitu. Kami menunggu hingga proses ini selesai. Kami percayakan kepada tim DVI," ujar dia.

Pasangan pengantin baru lainnya di pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Putri Wahyuni dan Ihsan Hakim, mestinya menggelar acara selamatan pernikahan mereka di Pontianak, Kalbar.

Kakak kandung Putri, Aulia Rizki, mengatakan selamatan pernikahan pasangan suami istri tersebut rencananya digelar di rumah orang tua Ihsan. Meski demikian, Aulia mengatakan pihak keluarga kini sudah pasrah dan hanya berharap jenazah keluarganya itu bisa ditemukan.

Pihak keluarga, pada Senin (11/1), sudah berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan berkas-berkas dokumen serta DNA dari orangtua Putri yang bisa membantu proses identifikasi korban. Hal yang sama dilakukan oleh pihak keluarga Ihsan.

"Kita akan bawa berkas-berkas seperti akte kelahiran, ijazah, dan data DNA orang tuanya langsung ke posko pencarian korban," katanya.

"Mudah-mudahan jasadnya ketemu supaya bisa, paling tidak kita bisa ketahui," lanjut dia.

Infografis Fakta-fakta Sriwijaya Air JatuhInfografis Fakta-fakta Sriwijaya Air Jatuh. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

Sebelumnya, Pesawat penumpang maskapai Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan penerbangan SJ-182 hilang kontak, pada Sabtu (9/1), setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang.

Tim pencarian kini sudah mengumpulkan ratusan kantong jenazah yang berisi bagian tubuh diduga penumpang dan puing-puing pesawat.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Rinciannya, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (lia/sumber:cnnindonesia.com)