PHRI Badung: Menteri Sandiaga Ngantor di Bali Akan Mudahkan Komunikasi Program Pariwisata

  • Oleh : Dirham

Senin, 25/Janu/2021 11:51 WIB
Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali. Pemandangan Pantai Keramas di Gianyar, Bali.

BADUNG (BeritaTrans.com) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, pihaknya sangat setuju rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk berkantor di Bali.

“Memang sejak awal saya ketemu beliau di Harida Wisnu Kencana (GWK), justru saya dulu yang usulkan," katanya, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga:
Bule Terjang Ombak di Bali dengan Motor, Netizen: yang Punya Rental Nangis

Dia melanjutkan, hal itu membuat lebih gampang dilakukannya komunikasi, koordinasi, dan eksekusi program-program pariwisata di Bali.

Menurut Rai, Sandiaga berkantor di Bali merupakan hal yang penting jika melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Pulau Dewata akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Turis Australia Berdatangan ke Pulau Dewata: Bali Seperti Rumah Kedua Saya

Sebab, Bali sangat bergantung pada pariwisata. Sektor tersebut dikatakan oleh Rai memberi kontribusi terhadap ekonomi Bali hampir 70 persen. Sementara pertanian 18 persen, dan perdagangan 12 persen.
Selanjutnya, dia menuturkan bahwa Bali merupakan role model pariwisata, lokomotif pariwisata Indonesia, dan selalu diperhatikan dunia.

“Dengan situasi dan kondisi seperti ini, setiap hari kita kehilangan devisa. Kalau dia di sini, akan efektif banget saya lihat. Setiap saat koordinasi. Inilah yang harus dilakukan untuk pertahankan devisa pariwisata,” imbuh Rai.

Baca Juga:
ASN `Work from Bali` bisa Dongkrak Pariwisata yang Tengah Lesu?

Dengan berkantornya Sandiaga di Bali, hal tersebut juga akan memudahkan para pelaku pariwisata di sana untuk memberi aspirasi dan masukan terkait pemulihan pariwisata.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa dia ingin berkantor di Bali untuk melihat dan merasakan langsung pemulihan pariwisata Pulau Dewata.

“Berkantor di Bali paling tidak sebulan sekali beberapa hari. Ini berkantor benar ya, bukan berkunjung, tapi berkantor," kata dia dalam webinar bertajuk “Merajut Tali Gagasan Bali Kembali dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Keberlangsungan Pariwisata di Bali 2021”, Sabtu (23/1/2021).

Inisiatif tersebut juga dapat membuka ruang diskusi antara dirinya dengan pelaku usaha atau pemerhati sosial. Meski begitu, keputusan berkantor di Bali tidak akan diambil secara sepihak.

Sandiaga berharap pihaknya mendapat masukan dari para pemangku kepentingan terkait soal gagasan tersebut. (ds/sumber Kompas.com)