Ketegangan dengan Iran Mereda, AS Tarik Kapal Induk dari Teluk Persia

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 03/Feb/2021 22:12 WIB


WASHINGTON DC (BeritaTrans.com)  – Amerika Serikat (AS) menarik kapal induk dari Teluk Persia sebagai tanda meredanya ketegangan dengan Iran.

Sebelumnya, Washington mengalami ketegangan yang signifikan dengan Teheran di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump

Baca Juga:
Kapal Induk AS Kawal Kapal Tanker Israel yang Diserang di Teluk Oman

Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby pada Selasa (2/2/2021) mengatakan bahwa kapal induk AS USS Nimitz beserta gugus tempurnya telah meninggalkan Komando Pusat AS di Timur Tengah.

Kapal induk tersebut dipindahkan ke Komando Indo-Pasifik sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

Baca Juga:
Hubungan Panas, Kapal Induk AS Latihan di Laut China Selatan

Kirby tidak mengonfirmasi laporan bahwa USS Nimitz akan kembali ke AS setelah sekitar sembilan bulan di laut.

Namun, dia mengindikasikan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak berencana mempertahankan kapal induk di Timur Tengah.

Baca Juga:
Kapal-Kapal Perang AS dan Iran Berhadapan di Teluk Persia

Hal itu berbeda dengan pemerintahan Trump yang meningkatkan kehadiran militer AS di Teluk Persia.

Kirby menolak untuk membahas penilaian Pentagon saat ini tentang ancaman militer Iran terhadap pangkalan AS atau sekutu mereka di Teluk Persia.

Namun, dia berkata, "Kami tidak membuat keputusan seperti ini begitu saja."

Kirby menambahkan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin meyakini bahwa AS memiliki kehadiran yang kuat di Timur Tengah untuk menanggapi setiap ancaman.

“Menteri Pertahanan menyadari gambaran geostrategis yang lebih besar ketika dia menyetujui pergerakan gugus tempur kapal induk dari Komando Pusat ke daerah Komando Indo-Pasifik,” kata Kirby.

Kirby tidak akan mengatakan apakah kepergian USS Nimitz dari wilayah Teluk Persia akan diganti dengan kapal induk lain dalam waktu dekat.

Pasalnya, Angkatan Laut AS memiliki sejumlah kapal induk.

"Kami terus memantau ancaman tersebut. Kami terus berusaha menghadapi ancaman itu dengan kemampuan yang tepat," tutur Kirby. (lia/sumber:kompas.com)