34 Penyelam TNI AL Lanjutkan Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu

  • Oleh : Fahmi

Senin, 15/Feb/2021 19:57 WIB
TNI AL mengerahkan 34 penyelam untuk melanjutkan pencarian CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. (Istimewa) TNI AL mengerahkan 34 penyelam untuk melanjutkan pencarian CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. (Istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penyelam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali diturunkan untuk mendukung operasi pencarian cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pencarian CVR yang digelar oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) itu dilaksanakan pada Senin (15/1/2021). 

Kepala pada Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menegaskan kesiapan TNI AL dalam mendukung operasi tersebut. Sebanyak 34 personel disiapkan untuk mencari kotak hitam berisi rekaman dalam kokpit tersebut. 

Baca Juga:
Pakai Kapal Perang, TNI AL Distribusi Logistik Pemilu ke Daerah Terpencil

"Kita sudah merencanakan bersama KNKT termasuk teknis penyelaman yang akan dilaksanakan sehingga diharapkan pencarian dapat dilakukan seefektif mungkin, dengan mempertimbangkan cuaca dan keselamatan para personel di lapangan," ujarnya, Senin (15/2/2021. 

Panglima Komando Armada I Laksda TNI Abdul Rasyid Kacong selaku penanggung jawab Tim SAR Gabungan TNI AL mengatakan, TNI AL siap mendukung operasi pencarian yang dilakukan oleh KNKT sesuai dengan perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. 

Baca Juga:
Kemenhub Buka Gerai E-Pas Kecil Gratis di Kepulauan Seribu

Dia berharap proses pencarian berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan 

"Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I saat ini sudah mendirikan Posko di Pos TNI AL Tanjung Kait, Teluk Naga Tangerang. Selain personel penyelam, TNI AL sudah menyiapkan perangkat pendukung keselamatan berupa mobil ambulance dan Mobile Diving Chamber (MDC) yang standby di sana," kata Rasyid. 

Baca Juga:
Tim SAR Gabungan dari Kemenhub, Basarnas dan TNI-Polri Temukan 2 Korban Kapal Dewi Indah Noor 1 yang Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu

MDC merupakan sarana penanganan cepat kepada para penyelam yang mengalami masalah dekompresi pada golden momentum. Sarana MDC semacam kapsul ini berada di dalam truk sehingga bisa disiapsiagakan dengan mudah. Penggunannya akan diawasi oleh dokter spesialis hiperbarik.  

"Mobile Diving Chamber ini mendampingi para personel tim selam TNI AL sebagai life support . Jadi penyelam secara psikologis lebih tenang, kalau terjadi permasalahan mereka bisa ditangani secara cepat," ujarnya. 

Pada Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 Januari lalu, penyelam Dislambair berhasil mengevakuasi objek pencarian berupa body part (potongan jenazah), serpihan pesawat dan mengevakuasi objek pencarian yang dianggap penting yakni Flight Data Recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah diserahkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, kepada Basarnas untuk diteruskan ke KNKT di Dermaga JICT, Jakarta pada Selasa, 12 Januari 2021. 

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB. Pesawat yang bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengangkut 62 orang. (Fhm/sumber:iNews)