Semakin Banyak Kapal Gede Terjebak di Terusan Suez, Total Sudah 230 Kapal, Begini Komentar Pemilik Ever Given yang Kandas

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 27/Mar/2021 10:49 WIB
Lebih dari 230 kapal menunggu untuk memasuki Terusan Suez. Foto: EPA. Lebih dari 230 kapal menunggu untuk memasuki Terusan Suez. Foto: EPA.

KAIRO (BeritaTrans.com) - "Kemacetan lalu lintas" terjadi di Laut Merah akibat kapal kontainer raksasa yang kandas di Terusan Suez, kata seorang pelaut di kapal lain yang kini mengantre untuk melewati jalur itu.

Joe Reynolds, kepala insinyur kapal Maersk Ohio, mengatakan kepada BBC bahwa jumlah kapal yang menunggu di pintu masuk selatan kanal itu "meningkat signifikan"."Ini akan mempengaruhi jadwal pengiriman ke seluruh dunia," ujar Reynolds.

Baca Juga:
Kapal Kargo MV Glory Kandas di Terusan Suez, Bawa Jagung dari Ukraina ke China

Kapal tunda (tug boat) dan kapal keruk masih berupaya untuk melepaskan kapal Ever Given, yang terjepit secara diagonal di seberang jalur air.

Kapal sepanjang 400m dan berbobot 200.000 ton itu kandas pada Selasa pagi, di tengah angin kencang dan badai pasir yang memengaruhi jarak pandang.

Baca Juga:
Kapal Kontainer Mumbai Maersk Dibebaskan dari Kandas

Akibatnya, lebih dari 200 kapal mengantre untuk melewati terusan itu.

"Ketika berdiri di luar, yang Anda lihat adalah kapal-kapal yang mengelilingi Anda," kata Reynolds..

Baca Juga:
Mengenal Ever Ace Kapal Kontainer Terbesar di Dunia, Bandingkan dengan Ever Given!

Tim penyelamat kapal telah didatangkan untuk mengapungkan kembali kapal itu dan seorang penasihat presiden Mesir mengatakan dia berharap situasinya akan diselesaikan dalam dua hingga tiga hari.

Tetapi para ahli mengatakan kapal itu mungkin baru bisa dipindahkan dalam waktu berminggu-minggu.

Manajer teknis kapal Ever Given, Bernhard Schulte Shipmanagement, mengatakan upaya untuk mengapungkan kembali kapal pada hari Jumat telah gagal dan operasi penyelamatan sekarang difokuskan untuk menghilangkan pasir dan lumpur dari sekitar pelabuhan (di kiri) sisi haluan kapal.

'Pemilik minta maaf'

Pemilik kapal kargo raksasa yang kandas di Terusan Suez sejak Selasa, sehingga memblokir lalu lintas maritim di perairan itu, meminta maaf karena kejadian itu sampai mengganggu perdagangan global.

Sebagai pemilik, perusahaan asal Jepang Shoei Kisen Kaisha menyatakan tengah berupaya mengatasi masalah tersebut secepat mungkin. Namun memindahkan semua muatan dari kapal Ever Given itu sangat sulit.

Sebagai operator kapal itu, perusahaan Evergreen Marine asal Taiwan, menyatakan para pakar masih berkoordinasi dengan kapten dan pihak berwenang Terusan Suez untuk membuat rencana yang lebih efektif untuk memindahkan kapal.

Terusan Suez, kapalKapal kargo raksasa Ever Given kandas di Terusan Suez sehingga memblokir lalu-lintas maritim di perairan itu. Foto: CNES2021, DISTRIBUTION AIRBUS DS.

Bila menggunakan jalur alternatif, yaitu di Tanjung Harapan yang berada di ujung selatan benua Afrika, bisa memakan waktu lebih lama dua pekan.

"[Kami] bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan perusahaan manajemen kapal Bernhard Schulte Shipmanagement untuk memindahkan kapal itu, namun kami menghadapi kesulitan besar," demikian pernyataan Shoei Kisen Kaisha pada Kamis (25/3).

"Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kesulitan besar bagi kapal-kapal di Terusan Suez dan yang berencana melewati kanal itu," lanjutnya.

Graphic of the Ever Given

Sumber-sumber di kalangan industri kepada kantor berita Reuters mengungkapkan kalaupun kapal Ever Given bisa segera dipindahkan, baik pemilik maupun pihak asuransinya menghadapi klaim gugatan jutaan dolar akibat penundaan dan tambahan biaya yang harus ditanggung perusahaan-perusahaan lain.

Kerugian akibat kemacetan yang disebabkan oleh kapal kargo raksasa ini mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp43 triliun per hari, kata pakar sejarah maritim, Sal Mercogliano.

"Organisasi konferensi pengapalan internasional, ISC, mengatakan kerugian akibat kemacetan di Terusan Suez bisa mencapai US$3 miliar per hari," kata Mercogliano, dalam wawancara dengan BBC World Service, hari Kamis (25/03).

Mesir telah membuka kembali saluran lama di terusan itu untuk mengalihkan beberapa lalu lintas sampai kapal kontainer yang terdampar itu dapat bergerak lagi.

Terusan SuezKejadian ini telah mengakibatkan kenaikan harga minyak di pasar internasional. Foto: AFP.

Harga minyak mentah di bursa berjangka global pada Rabu (24/03) naik enam persen setelah para pelaku pasar berjaga-jaga atas dampak gangguan di Terusan Suez itu, ungkap AFP.

Sekitar 12% perdagangan di dunia melewati Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan jalur laut terpendek antara Asia dan Eropa.

Kapal Ever Given, terdaftar di Panama dan dioperasikan oleh perusahaan perkapalan Evergreen, sedang dalam perjalanan menuju kota pelabuhan Rotterdam di Belanda dari China, dan bergerak ke utara melewati kanal untuk sampai ke Mediterania.

Evergreen Marine mengatakan kapal tersebut "diduga dihantam angin kencang secara tiba-tiba, yang menyebabkan lambung kapal menyimpang ... dan secara tidak sengaja menabrak dasar laut dan kandas".

BSM mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa semua kru "aman dan diketahui keberadaannya", tanpa ada laporan cedera.

Kapal peti kemas

Evergreen Marine mengatakan kapal tersebut "diduga dihantam angin kencang secara tiba-tiba". Foto: Reuters 

Dr Sal Mercogliano, seorang sejarawan maritim yang berbasis di AS, mengatakan kepada BBC bahwa insiden seperti ini jarang terjadi, namun dapat mengakibatkan "konsekuensi besar bagi perdagangan global".

"Ini adalah kapal terbesar yang pernah kandas di Terusan Suez," katanya, seraya menambahkan bahwa kapal itu tersangkut di tanggul dan akan kehilangan tenaga dan kemampuan mengemudinya.

"Jika mereka tidak dapat membebaskannya ... saat air pasang, mereka harus mulai menurunkan kargo."

Julianna Cona, yang mengatakan dia berada di atas kapal lain yang terletak tepat di belakang Ever Given, menulis di Instagram : "Kapal di depan kami kandas saat melewati kanal dan sekarang tersangkut dalam keadaan menyamping, sepertinya kami tidak akan ke mana-mana sebentar. ... "

line

Analisis Theo Legett, koresponden bisnis BBC News

Ever Given

Hampir 19.000 kapal melewati kanal pada tahun 2020, menurut Otoritas Terusan Suez - rata-rata 51,5 kapal per hari. Foto: EPA).

Terusan Suez adalah arteri perdagangan dunia, yang menghubungkan Mediterania dengan Laut Merah, dan menyediakan jalan bagi kapal untuk melintas antara Asia dan Timur Tengah dan Eropa. Alternatif utamanya, jalur melewati Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Rata-rata hampir 50 kapal melewati kanal tersebut setiap hari, meski kadang-kadang jumlahnya bisa jauh lebih tinggi - mencakup sekitar 12% dari perdagangan dunia. Ini sangat penting sebagai jalan untuk minyak dan gas alam cair, memungkinkan pengiriman dari Timur Tengah ke Eropa.

Maka dari itu, skenario mimpi buruk adalah pemblokiran rute penting ini - persis seperti yang sekarang terjadi dengan kandasnya Ever Given.

Terusan Suez

Pinggir kanal telah pula dikeruk dalam upaya memberi ruang bagi kapal kargo untuk bisa bergerak lagi. (Foto: EPA).

Pertanyaannya sekarang adalah berapa lama rute tersebut akan tidak bisa dilalui, karena penundaan yang lama akan menimbulkan masalah serius bagi pengirim barang, menunda pengiriman barang dan bahan bakar.

Pada kasus ini, berbagai laporan menunjukkan bahwa lalu lintas dapat kembali berjalan seperti semula dengan relatif cepat, sehingga dampaknya akan terbatas, meskipun sudah terjadi kenaikan harga minyak.

Graphic showing the blockage in the Suez Canal

Bagaimanapun insiden tersebut telah menunjukkan apa yang bisa salah ketika generasi baru kapal ultra-besar seperti Ever Given harus melewati batas kanal yang relatif sempit.

Meskipun sebagian dari kanal itu diperluas sebagai bagian dari program modernisasi besar di pertengahan dekade terakhir, ia tetap sulit untuk dinavigasi - dan kecelakaan bisa saja terjadi.

line

Kapal Ever Given memiliki kapasitas untuk membawa 20.000 kontainer pengiriman berukuran 20 kaki, menurut kantor berita Reuters.

Hampir 19.000 kapal melewati kanal pada tahun 2020, menurut Otoritas Terusan Suez - rata-rata 51,5 kapal per hari.

Pada 2017, sebuah kapal kontainer Jepang memblokir kanal setelah kandas menyusul laporan tentang masalah mekanis. Otoritas Mesir mengerahkan kapal tunda dan kapal itu mengapung kembali dalam beberapa jam.

A container ship sailing through Egypt`s Suez Canal on 17 November 2019AFP

Terusan Suez melintasi Tanah Genting Suez di Mesir - sebidang tanah di antara Mediterania dan Laut Merah. Kanal ini memiliki panjang 193 km dan memiliki tiga danau alami.

Pada 2015, pemerintah Mesir membuka perluasan besar kanal yang memperdalam jalur air utama dan menyediakan saluran sepanjang 35 km yang paralel dengannya.

Sumber: bbc.com/indonesia