BEKASI  (BeritaTrans.com) - Nama Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II (Tol Layang Japek II) resmi diganti menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed pada Senin (12/5) pagi ini di area jalan tol. Pergantian nama ini juga dihadiri Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri.

Pergantian nama jalan ini dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mewakili Presiden Joko Widodo.
"Pagi ini saya dan Menteri PUPR Pak Basuki diperintahkan Pak Presiden Jokowi untuk meresmikan perubahan nama jalan layang Japek II sepanjang 36 km ini," kata Pratikno dalam sambutannya di lokasi, Senin (12/4).

Baca Juga:
DAMRI Tambah Armada Baru Premium untuk Rute Menuju Lampung

Jalan Tol Layang Japek II merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang dibangun sejak 2017 lalu dan resmi beroperasi 2019. Pratikno mengatakan, hubungan diplomatik Indonesia dan UEA sudah berlangsung lebih dari 45 tahun, tepatnya pada 1976.

Hubungan kedua negara, menurutnya, semakin lama semakin akrab baik di bidang sosial dan ekonomi. Di bidang ekonomi, UEA banyak memberikan dukungan pada pembangunan Indonesia, termasuk investasi melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang baru dibentuk Jokowi.

Baca Juga:
Sistem Transportasi Cerdas Jasa Marga Memperkuat Kebijakan Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2024

Pratikno juga menyampaikan latar belakang perubahan nama Jalan Tol Layang Japek II menjadi Jalan Tol Layang MBZ ini karena sebelumnya nama Jalan Presiden Jokowi telah dicanangkan di Abu Dhabi yang merupakan jalan utama strategis menuju ke arah komplek kedutaan.

"Ini juga sebuah kehormatan bangsa indonesia yang diberikan pemerintah UEA khususnya MBZ. Jadi itulah latar belakang perubahan nama ini, maka mulai pagi ini saya dan Pak Basuki atas nama Presiden secara resmi mengubah nama Jalan Tol Japek II menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed," katanya.

Baca Juga:
Jalan Tol IKN Bakal Beroperasi Agustus 2024