WIKA Nego dengan China Soal Porsi Saham Kereta Cepat Jakarta-Bandung

  • Oleh : Bondan

Jum'at, 16/Apr/2021 22:44 WIB
Ilustrasi kereta cepat. Foto: Istimewa. Ilustrasi kereta cepat. Foto: Istimewa.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan saat ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menggarap proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah menghitung biaya pembengkakan biaya.  

"Jadi memang di kereta cepat akan terjadi cost of run yang sedang dihitung KCIC. Berapa besar akan kita tunggu, tetapi yang saya dengar hampir 20%," kata Agung dalam acara webinar yang diselenggarakan pada Rabu (14/4/2021).

Baca Juga:
KCIC: Penumpang Whoosh Terus Meningkat, Ragam Strategi Pelayanan Ditingkatkan

Saat ini WIKA memegang porsi terbesar dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yaitu konsorsium BUMN yang ikut dalam patungan KCIC. PSBI membentuk perusahaan patungan KCIC bersama dengan Beijing Yawan HSR Co.Ltd. PSBI memegang porsi 60%, dalam porsi tersebut WIKA memiliki kepemilikan sebanyak 38%.

"Jadi kami sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia ini lebih kecil dari 60% sehingga secara keseluruhan nantinya cost of run yang terjadi sama sekali tidak pengaruh dengan apa yang kita setorkan. Sehingga cost of run ditanggung pemerintah sana," kata Agung.  

Baca Juga:
Jokowi Bahas Kemajuan Layanan Kereta Whoosh bersama Direktur Utama KCIC dan Pejabat Terkait

Selain WIKA, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar masing-masing 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%.  (dan/sumber: Kontan.co.id)

Baca Juga:
KCIC Hadirkan Layanan Ramah Anak di Kerrta Whoosh untuk menyambut Hari Anak Nasional