BMKG: Gempa Magnitudo 8,7 & Tsunami 29 Meter di Jatim adalah Potensi!

  • Oleh : Redaksi

Senin, 07/Jun/2021 06:27 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali membuka suara mengenai potensi gempa bumi dengan magnitudo sebesar 8,7 dan tsunami sampai 29 meter yang berpotensi terjadi di Jawa Timur.

BMKG meluruskan bahwa gempa bumi dan tsunami dahsyat di Pantai Selatan Jawa Timur adalah potensi, bukan prediksi. Dengan potensi ini dikabarkan, pihaknya mengharapkan penuh kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana.

Baca Juga:
BMKG: Indonesia Bakal Terjadi Kemarau Kering Karena Fenomena El Nino

Berikut isi penjelasan lengkap BMKG tersebut:

1. Indonesia sebagai wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo).

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

2. Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi.

3. Berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur", zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7. Tetapi ini adalah potensi, bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu.

Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

Untuk itu, kita semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami. Pemerintah Daerah dengan dukungan Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai, BPBD memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan beroperasi/ terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam tiap hari untuk meneruskan Peringatan Dini dari BMKG.

Pemerintah Daerah dengan Pusat juga melakukan penataan tata ruang pantai rawan agar aman dari bahaya tsunami dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan terhadap gelombang tsunami dan abrasi.

Selain itu, Pemerintah Daerah dengan pihak terkait perlu membangun kapasitas masyarakat/edukasi masyarakat untuk melakukan response penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempabumi dan tsunami.

4. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apabila ingin mengetahui lebih jelas info ini dapat menghubungi Call Center 196, contact 021-6546316 atau www.bmkg.go.id dan terus monitor aplikasi mobile phone INFO BMKG.

(lia/sumber:cnbcindonesia.com)