Di Pembukaan Rakernis Ditjen Hubdat, Kadishub Bali: Dampak Pandemi, Pelaku Transportasi Ada yang Banting Setir jadi Nelayan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 09/Jun/2021 22:16 WIB
Kadishub Priovinsi Bali di Rakernis Ditjen Hubdat Kadishub Priovinsi Bali di Rakernis Ditjen Hubdat

DENPASAR (BeritaTrans.com) - Dampak pandemi Covid-19 sangat besar pada perekonomian, salah satunya pada pelaku usaha di Bali.

Baca Juga:
Direktur Angkutan Jalan Pastikan Pengemudi Bus BTS Berkompetensi

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menyampaikan, ada pelaku usaha transportasi yang memilih banting setir menjadi nelayan.

"Harus diakui 85% penghasilan warga Bali dari pariwisata. Saat menurun, ada kendaraan yang biasanya disewakan akhirnya diambil dealer karena tak sanggup bayar cicilan. Ada juga yang memilih menjual mobilnya dan beralih menjadi nelayan dengan membeli perahu," urainya di pembukaan Rapat Kerja Teknis Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Rabu (9/6/2021) malam.

Baca Juga:
Ditjen Hubdat Gelar Rapat Kerja Teknis Angkutan Jalan

Secara umum kata dia, perekonomian di Bali sempat alami kontraksi hingga 12% sejak Maret 2020. Pada Mei 2021 diperkirakan menjadi 9,3 kontraksinya.

"Kami berharap pergerakan di Bali terus meningkat. Sebentar lagi juga akan dibuka penerbangan internasioal dan semoga memberikan dampak positif," ungkapnya.

Untuk mempersiapkan dibukanya kembali pariwisata di Bali, pihaknya juga melakukan sejumlah antisipasi di masa pandemi ini.

Dalam setahun ini seluruh bus pariwisata diberikan penilaian dengan pelabelan Silver, Gold, dan Platinum. 

"Kami sengaja melakukan pada saat masih sepi untuk memudahkan pembinaan," ujar Samsi.

Penilaian yang dilakukan tak lain untuk memberikan motivasi PO bus dalam meningkatkan pelayanan pada pengguna jasa.

Tentu saja juga dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam operasional, baik angkuta umum dan pariwisata Maupun angkutan kargo. (omy)