Harga Batu Bara Lagi Naik, Trans Power Marine Bakal Tambah 4 Kapal

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 18/Jun/2021 08:10 WIB
Foto:ilustrasi/istimewa/antaranews.com Foto:ilustrasi/istimewa/antaranews.com

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Meningkatnya permintaan batu bara di beberapa negara membuat perusahan pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) kebanjiran pesanan. Perseroan berencana menambah 3 hingga 4 set kapal tunda dan tongkang pada tahun ini.

Presiden Direktur PT Trans Power Marine Tbk Ronny Kurniawan mengatakan, bahwa hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan batu bara dan nikel yang tengah meningkat.

Baca Juga:
Keran Dibuka, 7 Kapal Adaro Ekspor Ratusan Ribu Batu Bara

“Bahan curah yang kita angkut sedang booming yaitu batu bara dan nikel sehingga kebutuhan sangat besar atas kapal tongkang. Karena saat pandemi lalu kapal yang angkut batu bara banyak yang pindah ke nikel sehingga kebutuhan juga luar biasa,” ucapnya, dalam paparan publik, di Jakarta, Kamis (17/6/2021). 

Ia bahkan menuturkan bila saat ini tingkat utilisasi kapal yang dimiliki perseroan mencapai 100 persen. 

Baca Juga:
Kemenhub: Ratusan Kapal Siap Layani Angkutan Batu Bara Dalam Negeri

Hal ini tidak terlepas dari keputusan perusahaan batu bara yang meningkatkan produksi guna memanfaatkan naiknya harga batu bara.

“Harga batu bara juga tinggi sekai produsen batu bara memanfaatkan kondisi sehingga produksi besar sehingga kebutuhan kapa sangat besar. Kapal kita semua tidak menganggur masih kerja 100 persen kecuali yang maintainence,” terangnya.

Baca Juga:
Sekitar 60 Kapal Batu Bara Tertahan di Terminal

Untuk itu, perseroan akan menambah sebanyak-banyaknya 4 set kapal tunda dan tongkang berukuran 300 atau 400 feet pada tahun ini.

Guna memuluskan rencana tersebut perseroan akan menyiapkan dana hingga senilai Rp150 miliar yang akan berasal dari dana kas internal juga pinjaman perbankan.

“Strategi penambahan kapsl bisa baru dan bekas. Kalau yang bekas harga lebih rendah, dan yang baru sangat tinggi sekarang. Sampai juni ini memang belum ada komitmen kita masih menawar dan melihat. 

Harga kapal 300 feet itu sekitar Rp 42 miliar memang sangat tinggi. Pendanaan itu 70 persen bank dan 30 persen equity. Pembiayaan bank sudah ada dari bca. Eksekusinya masih tunggu harga besi turun,” tuturnya.

Dengan adanya penambahan kapal serta membaiknya kondisi pasar, Direktur PT Trans Power Marine Tbk, Rudy Setiono pun optimistis tahun ini kinerja perseroan akan tumbuh hingga sebesar 30 persen.

“Tahun 2020 dibanding 2021 kami optimis akan ada pertumbuhan lebih dari 5-10 persen karena 2020 turun banyak. Tapi hingga pertengahan 2021 ini kami yakin bisa tumbuh 30 persen,” ucap Rudy.(amt/sumber:suara.com)