Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tahun 2023 satelit Satria akan hadir di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan terdalam). Hal ini menurut Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Ahmad Latif, dilakukan untuk memberikan kemudahan masyarakat di daerah jauh dari perkotaan.
Baca Juga:
Komisi 1 DPRD Provinsi Banten Kunjungi Diskominfostandi Terkait Wifi Publik di Kota Bekasi
"Nanti terdapat 150.000 titik dan akan diluncurkan pertengahan tahun 2033 dan mulai dioperasikan maksimal pada November tahun sama," jelas Anang dalam webinar, Selasa (7/7/2021).
Saat ini proses produksi tengah diselesaika di Kota Kans, Prancis. Pihaknya bersyukur pandemi Covid-19 tidak menghentikan pembuatannya.
Adapun pembuatanya sendiri dikatakan Anang, dilakukan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), PT Satelit Nusantara Tiga.
"Masa konsensinya 15 tahun dan ini nantinya akan kembali menjadi milik pemerintah," ungkapnya.
Baca Juga:
Diskominfostandi Implementasikan 6 Dimensi Smart City 2022 di Kota Bekasi
Pembangunannya kata dia, 100 persen ditanggung oleh perusahaan KPBU hingga peluncuran dan perawatannya nanti. Selanjutnya saat sudah mulai beroperasi maka pemerintah muka mencicil.
Adapun biaya ketersediaan layanannya yakni Rp1,4 triliun per tahunnya.
"Satria ini akan berkapasitas 150 giga byte per second," ujar Anang.
Sebanyak 150.000 titik tersebut kata dia akan digunakan sedikitnya 26,5 juta pengguna.
Adapun suplai kuotanya 30,375 juta gigabyte/bulan. Dengan Satria ini maka konsumsi rata-rata yakni 1,14 GB per user per bulan.
"Kami akui ini masih kecil karena di perkotaan penggunaan per orang mencapai 40-40GB per bulannya," imbuh dia.
Untuknya sembari jalan, akan ditambahkan juga Satelit Satria 2a dan 2b serta Satria 3 untuk meningkatkan kapasitas.
Targetnya peluncuran satelit berikutnya yakni pada tahun 2030 dengan penambahan kapasitas, sehingga per pengguna dapat mengakses hingga 3,82 GB per bulannya. (omy)