Raup Rp 85 Triliun, Terusan Suez Pecah Rekor Pendapatan walau Macet 6 Hari

  • Oleh : Fahmi

Senin, 12/Jul/2021 14:18 WIB
Foto pada 29 Maret 2021 kapal-kapal tunda menarik kapal Ever Given terjebak dan membuat Terusan Suez macet sejak Selasa (23/3/2021). Kapal berbendera Panama ini dioperasikan oleh Evergreen Marine Corp asal Taiwan. (AFP) Foto pada 29 Maret 2021 kapal-kapal tunda menarik kapal Ever Given terjebak dan membuat Terusan Suez macet sejak Selasa (23/3/2021). Kapal berbendera Panama ini dioperasikan oleh Evergreen Marine Corp asal Taiwan. (AFP)

SUEZ (BeritaTrans.com) - Terusan Suez mencetak rekor pendapatan tahun fiskal terbarunya, dengan meraup 5,84 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 85 triliun, meski dihantam pandemi virus corona dan sempat macet enam hari. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Otoritas Terusan Suez (SCA) Osama Rabie pada Ahad (11/7/2021). 

Baca Juga:
Beri Layanan Kesehatan Terbaik bagi Pelaut, Ditjen Hubla Gelar Bimtek Diikuti 60 Dokter

"Meski ada berbagai tantangan tajam, pendapatan dari terus meningkat" pada tahun fiskal yang berakhir 30 Juni, kata Rabie dikutip dari AFP. 

"Pendapatan tertinggi dalam sejarah kanal, mencapai 5,84 miliar dolar AS", lebih banyak dua persen dari tahun sebelumnya, lanjutnya. 

Baca Juga:
Menhub Bahas Kerja Sama Pengembangan Pelabuhan Patimban, Proving Ground Bekasi, dan MRT Jakarta di Jepang

Rabie juga menjelaskan, "Kebijakan pemasaran dan penetapan harga yang membantu membantu mempertahankan trafik yang baik melalui dan mendapatkan kepercayaan dari para mitra kami." 

Pernyataan itu dilontarkan empat hari setelah kapal Ever Given yang memblokade jalur Terusan Suez selama enam hari pada Maret, akhirnya berlayar lagi setelah pemiliknya di Jepang atas biaya kompensasi dengan Kairo. 

Baca Juga:
H+12 Lebaran 2024, Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Penumpang Naik dan Turun di Pelabuhan Timur Indonesia

Kapal berbobot hampir 200.000 ton itu kandas dan terjepit melintasi Terusan Suez saat badai pasir menerjang pada 23 Maret. 

Hasil dari jalur air vital dari Asia ke Eropa yang membawa 10 persen perdagangan maritim global ini harus ditutup untuk menutup Ever Given. 

Kapal itu akhirnya bisa enam hari kemudian, setelah operasi bebas besar-besaran yang mengakibatkan satu karyawan SCA tewas. 

Mesir, yang menagih ongkos dari kapal-kapal yang melintasi Terusan Suez, mengatakan biaya itu menelan hingga 15 juta dolar AS (Rp 218,23 miliar) per hari. 

Perusahaan asuransi maritim memperkirakan, kerugian perdagangan dunia mencapai miliaran. 

SCA mengatakan sekitar 9.763 kapal melewati Terusan Suez itu dalam enam bulan pertama tahun ini, naik dua persen dari periode yang sama tahun lalu. 

19.000 kapal melewati Terusan Suez pada 2020, kata SCA, dengan rata-rata lebih dari 50 per hari.(fh/sumber:kompas)