Polri Jelaskan Perbedaan Pembatasan Idul Adha dengan PPKM Darurat

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 18/Jul/2021 06:58 WIB
Penyekatan PPKM Darurat Tanggerang Selatan. (Ist) Penyekatan PPKM Darurat Tanggerang Selatan. (Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Polri membeberkan perbedaan pelaksanaan aturan PPKM Darurat dengan pembatasan aktivitas masyarakat selama Idul Adha 1442 H. Lalu apa perbedaannya? 

"Jadi untuk mulai tanggal 3 (Juli) kemarin PPKM Darurat ini tentunya prioritas kepada mobilitas yang berada di provinsi, perkotaan, kecamatan, ini bener-bener kita sekat," kata Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Rudi Antariksawan, dalam konferensi pers, Sabtu (17/7/2021). 

Baca Juga:
Gerbang Tol Tomang dan Simpang Susun Ramp D Ruas Tol Dalam Kota Ditutup Sementara Mulai, Perhatikan Jadwal Ini!

Sedangkan aturan pembatasan mobilitas masyarakat selama Idul Adha 1442 H dilakukan untuk mengantisipasi potensi masyarakat yang ingin mudik. Caranya dengan menambah beberapa titik penyekatan di dalam tol hingga jalur arteri. 

"Khususnya di jalur tol, arteri juga kita tambah yang tadinya 600 sekian dan hampir 2 kali lipat kita tambah dan ini tentunya agar bener-bener masyarakat yang ingin melakukan perjalan yang tidak ada kepentingan non-esensial non-kritikal ini bener-bener bisa ditahan atau ditunda," ucapnya. 

Baca Juga:
Jalan Tol Ini Terapkan Ganjil Genap Selama Arus Mudik Lebaran, Cek Jadwal dan Lokasinya!

Jadi, perbedaan PPKM Darurat dengan pembatasan aktivitas masyarakat selama libur Idul Adha terletak pada objek aktivitas yang dibatasi. PPKM Darurat membatasi berbagai mobilitas, sedangkan pembatasan Idul Adha ini spesifik membatasi mudik. 

Rudi mengatakan dengan penerapan PPKM Darurat memang mobilitas masyarakat sudah mengalami penurunan. Tapi, kata dia, masih ada masyarakat di area pinggiran Jabodetabek yang perlu diantisipasi agar mobilitasnya dikendalikan. 

Baca Juga:
Jalan Tol dan Non Tol Berlakukan Pembatasan Angkutan Barang selama Libur Lebaran, Ini Daftar Lokasinya!

"Makannya ini perlu potensi-potensi masyarakat mari kita ajak sama-sama di RT di RW kemudian tokoh-tokoh masyarakat kita ajak semuanya, komunitas-komunitas bener-bener mengurangi pergerakan," ujarnya. 

Lebih jauh, Rudi menjelaskan bahwa selama PPKM Darurat jumlah kendaraan yang keluar-masuk Jakarta melalui jalan tol mengalami penurunan. Penurunannya hingga 40 persen. 

"Ini tren kita tadi siang melakukan patroli udara bersama Kabarhakam dan benar-benar lajur tol sudah mengalami penurunan dan hanya kendaraan-kendaraan logistik. Mudah-mudahan ini bertahan sampai Idul Adha dan setelahnya ini juga demikian, kemudian juga di jalur arteri juga demikian, harapannya mobilitas turun sehingga Covid-19 ini juga benar-bener turun," pungkasnya.(fh/sumber:detik)