Turis Inggris Sudah Bebas Liburan, Pemesanan Tiket Pesawat Melonjak 400%

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 29/Jul/2021 20:44 WIB


London (BeritaTrans.com) - Turis Inggris boleh bahagia karena sekarang mereka sudah bisa bebas liburan. Pemesanan tiket pesawat secara online pun naik gila-gilaan, mencapai 400%!

Perdana Menteri Boris Johnson telah mencabut sebagian besar pembatasan di Inggris dan menamakan momen itu sebagai 'Hari Kebebasan'. Turis dari Inggris yang sudah divaksinasi pun boleh pergi liburan ke negara-negara yang sudah membuka perbatasan.

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

Hal itu berakibat dengan naiknya permintaan terhadap tiket pesawat. Maskapai Easyjet menyebut peningkatan itu menembus angka 400% dibandingkan sebelumnya. Easyjet pun menambahkan 145.000 kursi ekstra untuk melayani turis Inggris.

"Kami sangat senang dengan respons dari konsumen atas dihilangkannya syarat karantina bagi mereka yang sudah divaksin. Eropa sekarang jadi zona hijau untuk mereka yang sudah 2 kali divaksinasi," ungkap CEO Easyjet, Johan Lundgren seperti dikutip dari The Times.

Baca Juga:
Hilangnya Pesawat Smart Aviation, Diduga Jatuh di Area Pegunungan

"Ini artinya akan ada jutaan orang yang akhirnya bisa bereuni dengan keluarga mereka dan liburan musim panas seperti yang sudah direncanakan sebelumnya," imbuh Lundgren.

Tak cuma Easyjet maskapai British Airways juga ikut kebanjiran orderan. Lalu lintas pengunjung di situs resmi mereka meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Kebanyakan mencari tiket pesawat buat liburan ke Spanyol dan Amerika Serikat.

Baca Juga:
Bandara AP II Buka Rute Baru pada 2024, Ini Maskapai dan Jalur Penerbangannya!

Selain meningkatnya pemesanan tiket pesawat, efek samping yang terjadi adalah meningkatnya antrean di bandara. Untuk pengecekan di bagian imigrasi, turis Inggris bisa antre berjam-jam. Ada yang menyebut antreannya bisa mencapai 6 jam sendiri.

Menurut laporan Daily Mail dari sumber internal imigrasi, petugas perbatasan sebenarnya belum siap untuk menghadapi peningkatan gelombang turis Inggris.

"Petugas perbatasan tidak siap untuk itu. Tidak ada yang tahu berapa banyak peningkatan turis dari perubahan kebijakan itu," tutup sumber tersebut.

(lia/sumber:detik.com)