Dilaporkan Rugi Rp4,7 Triliun, GMF Terapkan Strategi Pemulihan Berkelanjutan

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 30/Jul/2021 16:14 WIB
Hanggar 2 GMF Hanggar 2 GMF

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMF”, “kode emiten: GMFI”) dilaporkan alami kerugian hingga Rp4,7 triliun pada akhir Desember 2020.

Baca Juga:
Mantap, Pendapatan GMFI Tahun 2023 Tembus USD 373.2 Juta

Laporan keuangan tersebut mendapatkan opini Disclaimer atau Tidak Menyatakan Pendapat dari auditornya. 

Opini Disclaimer itu diberikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang merupakan bagian dari PwC Indonesia.

Baca Juga:
GMF Kembali Perpanjang Kemitraan Maintenance dengan Airbus

Saat ini menurut Direktur Utama GMF I Wayan Susena, pihaknya telah memetakan fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak pada kinerja Perseroan secara keseluruhan, terutama di masa pandemi ini. 

"Strategi pemulihan ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis Perseroan lebih lean menuju era normal baru," ujar Wayan, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga:
Tingkatkan Profitabilitas, GMF Optimalkan MRO Asia Pacific

Strategi-strategi pemulihan kinerja juga merupakan bentuk tindak lanjut atas opini auditor. 

Opini tidak menyatakan pendapat didasari oleh ketidakpastian material atas likuiditas grup sebagai imbas dari pembatasan perjalanan maskapai sebagai pelanggan utama Perseroan akibat pandemi Covid-19.

Manajemen Grup telah mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi keuangan, namun belum sepenuhnya terealisasi. 

Untuk itu, auditor belum memeroleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung asumsi bahwa rencana manajemen dapat dicapai dalam jangka waktu yang diperlukan. 

"Meski demikian, Perseroan tetap mengapresiasi independensi auditor dalam menyampaikan opini berdasarkan pelaksanaan audit laporan keuangan untuk tahun buku 2020 yang dilaksanakan sesuai standar audit yang berlaku," ungkap Wayan.

Menanggapi hal tersebut, Perseroan menjadikan tahun 2021 sebagai momentum dalam melakukan pembenahan secara komprehensif untuk mempertahankan likuiditas dan meningkatkan kinerja fundamental keuangan Perseroan. 

“Dengan berfokus pada strategi pemulihan finansial secara berkelanjutan, diversifikasi bisnis dan operational excellence bagi pelanggan, GMF diharapkan mampu menjaga keberlangsungan usaha dan mewujudkan visi barunya sebagai perusahaan MRO yang paling bernilai bagi pemangku kepentingan pada tahun 2024 mendatang,” tutupnya. (omy)