Dari Inggris hendak ke China, MV Ever Given Lewati Lagi Terusan Suez

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 21/Agu/2021 21:01 WIB


KAIRO (BeritaTrans.com) - Satu kapal tanker super yang memblokir Terusan Suez sedang menuju kembali ke Asia, kata pihak berwenang, lima bulan setelah terjepit di jalur air vital dan melumpuhkan perdagangan dunia.

MV Ever Given "berhasil menyeberangi" kanal tersebut setelah menurunkan muatannya di Inggris dan sekarang dalam perjalanan ke China, kata kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie, Jumat.

Baca Juga:
Kapal Kargo MV Glory Kandas di Terusan Suez, Bawa Jagung dari Ukraina ke China

Rabie mengatakan bahwa perjalanan kapal pada hari Jumat diawasi oleh pemandu "senior" dari pihak berwenang.

Kapal itu terlihat berlayar di perairan terbuka ditemani oleh kapal tunda berbendera Mesir dalam rekaman video udara yang diposting di akun Twitter SCA.

Baca Juga:
Kapal Kontainer Mumbai Maersk Dibebaskan dari Kandas

The Ever Given -- raksasa dengan bobot mati 199.000 -- terjebak secara diagonal melintasi kanal selama badai pasir pada 23 Maret.

Operasi penyelamatan 24 jam membutuhkan waktu enam hari untuk mengeluarkannya.

Baca Juga:
Kapal Sering Tersangkut di Terusan Suez, ini Penyebab Utamanya

Setelah dibebaskan, Mesir menyita kapal dan menuntut kompensasi dari pemilik Shoei Kisen Kaisha atas hilangnya pendapatan kanal, biaya penyelamatan dan kerusakan jalur air.

Kapal yang dioperasikan Taiwan keluar dari Suez bulan lalu setelah pemilik Jepang mencapai kesepakatan kompensasi dengan Mesir.

Ketentuan kesepakatan itu tidak diungkapkan secara terbuka tetapi Mesir pada awalnya menuntut kompensasi lebih dari $900 juta, yang kemudian dikurangi menjadi $550 juta.

Satu karyawan SCA tewas selama operasi penyelamatan.

Pada bulan Mei, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyetujui proyek dua tahun untuk memperluas dan memperdalam bagian selatan jalur air tempat kapal itu kandas untuk menghindari terulangnya krisis.

Mesir, yang mengambil korban dari kapal-kapal yang melintasi terusan itu, mengatakan krisis itu menelan biaya hingga $15 juta per hari, sementara perusahaan asuransi maritim memperkirakan pukulan terhadap perdagangan dunia mencapai miliaran.

Bulan lalu, Rabie dari SCA mengatakan kanal itu menjaring Mesir dengan rekor $5,84 miliar pada tahun pajak terakhir, terlepas dari dampak pandemi virus corona pada perdagangan dunia ditambah penyumbatan kapal kargo. -- AFP