Higer Akan Rakit Bus Listrik di Indonesia Secara CKD

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 12/Sep/2021 15:59 WIB
Uji coba bus listrik higer. Foto: kompas.com. Uji coba bus listrik higer. Foto: kompas.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Higer Maju Indonesia (HMI) baru saja melakukan uji coba bus listrikbersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Jumat (10/9/2021).

Bus listrik merek Higer ini akan diuji coba mengisi rute Blok M – Balai Kota selama tiga bulan. Baru satu unit bus listrik merek Higer yang digunakan untuk uji coba ini.

Baca Juga:
Busworld SEA 2022 Hadirkan Bus Listrik Ramah Lingkungan

Bus listrik Higer ini sebenarnya sudah hadir di Indonesia ari akhir tahun 2019, namun baru sekarang diuji coba oleh Transjakarta.

Unit yang digunakan adalah model low floor dengan panjang 12 meter yang memiliki kapasitas 34 tempat duduk.

Baca Juga:
Begini Wujud Mikrotrans Jak Lingko EV di GIIAS 2022

Bus ini masih didatangkan secara utuh atau Completely Built Up (CBU) dari China. Lalu apakah ke depannya bus ini bisa dirakit oleh karoseri di Indonesia?

Antonius R Iswanto, Direktur Utama PT HMI mengatakan, rencana ke depannya adalah melakukan CKDatau Completely Knocked Down di Indonesia dan memakai karoseri lokal.

Baca Juga:
Yuk! Mengenal Bus Hyundai Asal Korea Selatan yang Mengaspal di Indonesia

“Untuk awal kita memang mendatangkan secara CBU, karena untuk CKD kan membutuhkan waktu. Nanti setelah CKD, pelan-pelan komponen lokal kita gunakan, untuk meningkatkan TKDN,” ucap Antonius saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/9/2021).

Antonius juga berharap, regulasi mengenai bea masuk bus listrik di Indonesia bisa berubah. Karena sampai sekarang, bea masuk bus listrik secara utuh memang lebih murah dibanding sasis saja.

“Kita juga berharap aturan ini berubah, karena kita bernecana untuk CKD di Indonesia. Jadi untuk bea masuk komponen ini diharapkan bisa lebih rendah untuk kita dukung industri dalam negeri,” kata Antonius.

Rencananya, awal tahun depan PT HMI akan merakit bus listriknya di Indonesia. Untuk saat ini, Antonius mengatakan masih dalam perundingan dan dari Higer China mendukung untuk melakukan CKD di Indonesia. (dn/sumber: kompas.com)