Taliban Temukan Gudang Senjata Canggih yang Disembunyikan Amerika

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 30/Sep/2021 07:06 WIB
Pasukan Taliban berpatroli di daerah Wazir Akbar Khan di Kota Kabul, setelah mengumumkan amnesti umum bagi seluruh warga yang pernah bekerja untuk pemerintah dan pasukan asing. Namun ribuan warga tersebut hingga kini terus berusaha keluar dari Afghanistan.(AP/RAHMAT GUL via ABC INDONESIA) Pasukan Taliban berpatroli di daerah Wazir Akbar Khan di Kota Kabul, setelah mengumumkan amnesti umum bagi seluruh warga yang pernah bekerja untuk pemerintah dan pasukan asing. Namun ribuan warga tersebut hingga kini terus berusaha keluar dari Afghanistan.(AP/RAHMAT GUL via ABC INDONESIA)

KABUL (BeritaTrans.com) - Kelompok Taliban dilaporkan menemukan gudang berisi senjata canggih yang ditinggalkan AS, jika suatu saat mereka harus kembali ke Afghanistan. 

Persenjataan itu dipakai oleh "Negeri Uncle Sam" untuk cepat merespons jika Al-Qaeda atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang. 

Baca Juga:
Senapan Mesin Hingga Sniper, Senjata Canggih Buatan Indonesia

Dua gudang itu dilaporkan berisi ratusan ribu amunisi, persenjataan berat, rudal, bahkan suku cadang helikopter. 

Sumber internal Washington mengungkapkan, suku cadang tersebut penting bagi mereka dalam serangan darat melawan teroris. 

Baca Juga:
Taliban Serukan Ratusan Pilot Pesawat Tempur & Komersial agar Kembali ke Afganistan

Dengan penemuan itu, maka kampanye AS untuk melancarkan serangan udara tanpa disokong markas di Afghanistan jadi terancam. 

Dua gudang berisi senjata canggih itu ditemukan Taliban di Mazar-i-Sharif dan Herat, pukulan telak bagi Pentagon. 

Baca Juga:
Tegang? Taliban-Tajikistan Saling Kirim Pasukan ke Perbatasan

Militer meninggalkannya untuk berjaga-jaga jika musuh mereka bangkit, saat melakukan penarikan ke ibu kota Kabul. 

Jika AS harus kembali ke Afghanistan, maka mereka bisa sewaktu-waktu mempersenjatai diri tanpa harus mengangkutnya secara susah payah. 

"Ini jelas pukulan telak bagi AS untuk operasi mereka melawan Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok teror lainnya," kata sumber itu. 

Sumber itu menjelaskan, AS terlalu kesulitan untuk mengangkut persenjataan mereka dari negara tetangga karena banyak wilayah sekitar Afghanistan rawan serangan musuh. 

"Mereka jelas tidak ingin kabar ini keluar. Karena mereka sudah malu dengan isu penarikan pasukan," jelas si sumber dilansir Daily Mirror Selasa (28/9/2021). 

"Negeri Uncle Sam" dan sekutunya menarik diri pada akhir Agustus, setelah Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus. 

Banyak kalangan mengecam penarikan tersebut, dengan pejabat militer top mengakui mereka membuat membuat kebijakan yang salah.(fhm/sumber:kompas)