KNKT Rincikan Perkembangan Kecelakaan SJ182, Investigasi Bakal Selesai Pertengahan 2022

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 21/Des/2021 18:49 WIB
Hasil temuan oleh petugas mengenai kecelakaan pesawat SJ 182 di Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil temuan oleh petugas mengenai kecelakaan pesawat SJ 182 di Pelabuhan Tanjung Priok.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, kasus kecelakaan moda penerbangan paling menonjol sepanjang tahun 2021, hingga kini terus belum rampung. 

Kasubkom IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo mengungkapkan, bahwa Kecelakaan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC pada tanggal 9 Januari 2021 lalu, yang merupakan paling banyak korban jiwa yaitu 56 orang meninggal dunia terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin. 

Baca Juga:
Kronologi Penyebab Pesawat Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar di Bandara Haneda

Hasil investigasi KNKT pada penerbangan Pesawat Udara Sriwijaya Air dengan Nomor Penerbangan SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu tersebut dikatakan Nurcahyo akan rampung pada pertengahan tahun 2022 mendatang. 

"Diharapkan investigasi dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2022," dikutip dari laporan Capaian Investigasi Kecelakaan Penerbangan Tahun 2021, di Jakarta, Senin (20/12/2021). 

Baca Juga:
Pesawat Japan Airlines Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai, Timbulkan Kobaran Api di Bandara

KNKT dalam pemaparannya merincikan kejadian temuan kecelakaan tersebut. 

1. Pesawat udara tinggal landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta dengan tujuan Bandar Udara Supadio, Pontianak. Pesawat mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu.
2. 56 orang meninggal dunia terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin dan 56 penumpang.
3. Investigasi masih berlangsung dan melibatkan NTSB (Amerika), TSIB (Singapura) dan AAIB (Inggris). 

Baca Juga:
AirAsia Diskusi Keselamatan Penerbangan Bareng KNKT dan INACA

Perkembangan investigasi KNKT akan menerbitkan Laporan Sela (Interim Statement) yang berisi perkembangan kegiatan investigasi sebagai berikut: 

1. Pada 10 Februari 2021, laporan awal investigasi telah dipublikasikan dan memuat rekomendasi keselamatan ditujukan ke Direktorat Jenderal Pehubungan Udara. 

2. Pada 16 Januari 2021, dilakukan pemeriksaan Enchance Ground Proximity Warning System (EGPWS) yang terpasang di pesawat udara di fasilitas Honeywell Aerospace, Amerika. 

3. 16 Februari 2021, dilakukan pengujian Autothrottle Computer di fasilitas Ontic, Inggris. 

4. 30 Maret 2021, CVR Crash Survivable Memory Unit Recovery (CSMU) berhasil
ditemukan dan data berhasil diunduh menggunakan fasilitas flight recorder KNKT. 

5. 30 Maret dan 14 Juni 2021, dilakukan pengujian Flight Control Computer di fasilitas Honeywell Aerospace, Amerika. 

6. 15 Agustus 2021, dilakukan pengukuran spoiler dan control column terkait dengan system autothrottle menggunakan pesawat udara di Inggris. 

7. 27 Oktober 2021, dilakukan simulasi penerbangan yang mengalami kecelakaan menggunakan simulator di Las Vegas. 

8. 7 Desember 2021, dilakukan simulasi penerbangan yang mengalami kecelakaan menggunakan simulator di NAM Training Center, di Tangerang. 

9. Dan pada 9 Desember 2021, dilakukan pengujian Autothrottle Servo di fasilitas Ontic, Amerika. Diharapkan investigasi dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2022. 

Dan dijelaskan pula tindakan keselamatan hasil investigasi yang saat ini sudah dilakukan KNKT. Hasilnya antara lain, yaitu: 

• DJPU merevisi 2 Peraturan Menteri antara lain peraturan terkait pelatihan UPRT (Upset Prevention and Recovery Training) dan  peningkatan kerjasama dengan dengan BASARNAS. 
• Sriwijaya Air melakukan peningkatan bidang operasi, perawatan pesawat, dan safety management, yang mana diantaranya adalah penyempurnaan pada sistem pelatihan awak pesawat dan teknisi, juga implementasi sistem baru di bidang perawatan pesawat. 
• Boeing  menerbitkan Advisory Directive kepada seluruh operator Boeing 737 terkait pemeriksaan Autothrottle System dan Flight Operation Technical Bulleting (FOTB) terkait UPRT.(fahmi)