Video Viral Satpam Tersambar Petir di Lingkungan Pabrik, Ini Penyebabnya Menurut Ahli

  • Oleh : Fahmi

Senin, 27/Des/2021 14:15 WIB
Beredar video di media sosial seorang satpam tersambar petir ketika sedang bekerja. Dinarasikan, insiden itu terjadi di daerah Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (24/12/2021).(Foto:Istimewa)) Beredar video di media sosial seorang satpam tersambar petir ketika sedang bekerja. Dinarasikan, insiden itu terjadi di daerah Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (24/12/2021).(Foto:Istimewa))

JAKARTA (BeritaTrans.com)  - Sebuah video yang menampilkan seorang satpam tersambar petir di sebuah pabrik, viral di media sosial. 

Dalam keterangan video, satpam yang berjalan di tengah hujan itu disebut sedang membawa payung dan sedang berkomunikasi melalui handy talky (HT). 

Baca Juga:
Usai Bikin Sekber, Koalisi Gerindra-PKB Lanjut Bentuk Tim Ahli Kaji Sistem Pemerintahan

Secara tiba-tiba, petir menyambar satpam tersebut hingga mengakibatkan ledakan dan percikan api. Dia pun langsung ambruk. Beberapa orang di sekitar lokasi kemudian terlihat bergegas menolongnya. 

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @romansasopirtruck di media sosial Instagram. 

Baca Juga:
Beredar Video Momen Ferdy Sambo Marah Sambil Teriak ke Masa Demo Pengemudi Ojol

Sejumlah warganet menyebut, frekuensi HT diduga memicu satpam tersambar petir. Benarkah? Berikut penjelasan ahli.  

Terkait video tersebut, peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir tersebut. 

Baca Juga:
Viral! Alami Kecelakaan Jelang Pernikahan, Pengantin Wanita Pakai Tongkat Saat Pesta

Menurut Zoro, ponsel atau HT tidak menyebabkan seseorang tersambar petir. Sebab, keduanya memiliki frekuensi yang berbeda. 

"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo kepada wartawan, Ahad (26/12/2021). 

Ia menjelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil. 

Payung dan truk jadi easy target 

Dalam kasus yang terjadi pada satpam tersebut, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran. 

"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujarnya. 

Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan. 

Ia menuturkan, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir karena strukturnya yang tinggi dan besar. 

Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran petir pada satpam tersebut. 

"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia. 

"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya. 

Penjelasan Polsek Cilincing 

Sementara itu terkait satpam yang tersambar petir dikonfirmasi oleh Kepala Kepolisian Sektor Cilincing Komisaris R Manurung. 

Pihaknya menjelaskan, insiden itu terjadi di wilayah PT Komatsu, Cilincing, Jakarta Utara pekan lalu. 

"Kejadian sudah Senin (20/12/2021) sore," kata Manurung, dikutip dari pemberitaan Kompas.com. 

Manurung mengatakan, korban merupakan petugas satpam di perusahaan itu dengan inisial AR (35). 

"Sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari, kini sudah sehat," ujar Manurung.(fh/sumber:kompas.com)