JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebanyak 10.033 orang penumpang bus masuk ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur pada masa posko libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yaitu tercatat sepanjang 17 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022. 

Menurut data yang dihimpun oleh pihak Terminal Pulo Gebang, disebutkan jumlah bus yang datang ialah sebanyak 1686 armada. 

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

Jumlah tersebut dikatakan ada peningkatan di beberapa hari masa Nataru, namun suasana kondusif dan berjalan lancar untuk penumpang keluar masuk. 

"Jumlah penumpang sekarang meski terlihat ramai, tapi sedikit yang datang maupun berangkat," kata Komandan Regu Dinas Perhubungan, Terminal Pulo Gebang, Bonari Rabu (5/1/2022). 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Terminal tersebut mendatangkan bus antarkota antarpropinsi (AKAP) dari sejumlah kota yang ada di Jawa, Sumatera, Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Sedangkan untuk keberangkatan pada Nataru, Terminal terbesar se-Asia Tenggara tersebut memberangkatkan sebanyak 12.139 dengan jumlah armada sebanyak 2390 unit. 

Baca Juga:
Bus Rombongan Sekolah di Sidoarjo Kecelakaan di Tol Ngawi, Satu Guru Meninggal

Untuk hari jumlah penumpang paling tinggi tejadi pada hari Jumat 30 Desember 2021 sebanyak 1547 penumpang dan urutan ke dua pada Ahad 2 Januari 2022 yaitu memberangkatakan 1342 penumpang. 

Adapun jumlah keseluruhan penumpang berangkat maupun tiba selama masa posko Nataru ialah sebanyak 21.672 penumpang dan 4076 bus. 

Situasi saat diterapkannya aturan perjalanan yang merujuk pada Surat Edaran (SE) 109 Tahun 2021 tentang petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat Selama Masa Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, membuat situasi di terminal terjadi ramai antrean penumpang bus hendak melakukan tes Antigen. 

Penumpang dari Terminal Pulo Gebang masih sama dengan sebelumnya, yaitu melampirkan bukti sertifikat vaksin Covid-19 minimal dosis pertama, bukti negatif tes usap antigen maksimal 1x24 jam.   

"Kemarin itu sampai melonjak banget, 800-900 sudah ramai banget. Sebetulnya itu karena ada antrean tes antigen, jadi kelihatan ramai, sebetulnya kita bisa lebih dari segitu(seribuan)," ujar Bonari. 

Dijelaskan Bonari, situasi jumlah penumpang saat ini di terminal itu tampak landai kembali setelah masa Nataru.(fhm)