Jadi Dirut Airnav, Polana Kembali Cetak Rekor Sebagai Perempuan Pertama di Jabatan Publik

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 22/Janu/2022 05:07 WIB


 

J

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dua kali Polana B Pramesti mencetak rekor sebagai perempuan pertama menduduki jabatan publik di Indonesia

Setelah sebelumnya menjadi perempuan pertama sebagai Dirjen Perhubungan Udara, mantan Direktur Teknik PT Angkasa Pura I itu dipercaya menjadi Direktur Utama Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) .

Baca Juga:
Bandara Kertajati Layani Angleb Setelah Operasi Penuh, Jumlah Penumpang di Puncak Mudik Tembus 2.386

Di BUMN operator jasa navigasi penerbangan itu, Polana menjadi perempuan pertama di posisi orang nomor satu.

Polana dilantik sebagai dirut oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  pada Jumat (21/1/2022).

Baca Juga:
Puncak Arus Mudik, Airnav Layani 1.200 Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

Polana mengisi jabatan yang sebelumnya diisi oleh M. Pramintohadi Sukarno, yang diberikan mandat oleh Menteri Perhubungan sebagai Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan Energi Perhubungan, Kementerian Perhubungan.

Sebelumnya Polana menduduki jabatan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Jabatan ini tergolong unik diraih Polana karena tergolong lompat pagar. 

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Siap Layani Angkutan Lebaran

Perempuan kelahiran Jakarta, 2 November 1961, itu sebelumnya sebagai dirjen, yang terkonsentrasi kepada berbagai aspek penerbangan dan kebandarudaraan, lalu mengurusi BPTJ, yang lebih dominan berhorison transprotasi darat serta perkeretaapian.

Meski demikian, Polana ternyata sukses membuat banyak gebrakan inovasi pelayanan, yang dirilis BPTJ. Antara lain pengoperasian bus Buy the Service di Bogor dan pengoperasian bus-bus gratis untuk menekan kepadatan penumpang KRL selama pandemi Covid-19.

Polana merupakan lulusan S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung dan S2 Transportasi di Universitas yang sama.

Selamat ya Bu Polana!

(awe).