Oleh : Naomy
TANGERANG (BeritaTrans.com) - Telah terjadi kebakaran pabrik plastik di area Pergudangan Desa Belimbing pada, Ahad (30/3/2025) pukul 14.00, yang menyebabkan kepulan asap di sisi udara bagian utara Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Corporate Secretary AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, lantaran kepulan asap cukup tebal, demi keselamatan dan kelancaran penerbangan maka AirNav Indonesia memutuskan untuk membagi wilayah operasi runway.
Baca Juga:
AirNav Luncurkan Sistem Pemanduan Baru Fase I, Optimalkan Kualitas Ruang Udara Papua
"Runway kedatangan semula RWY 24 dialihkan RWY 25R (25 right) hanya untuk keberangkatan, dan RWY 25L (25 left) hanya untuk kedatangan pesawat," tutur Hermana.
Pembagian wilayah operasional Runway ini, tertuang dalam Notam: A0894/25 sd pukul 16.30 WIB
Hingga pada pukul 16.00 WIB, asap sudah mulai menipis di RWY 25R, sehingga dilakukan pendaratan SJV 765 pada pukul 16.09 dan dapat mendarat dengan selamat, begitu juga selang satu menit kemudian LNI603 dapat mendarat dengan selamat, dan dilaporkan bahwa visibility pendaratan sudah aman.
Selanjutnya, lima menit kemudian Singapore Airline juga dapat mendarat dengan selamat melalui RWY 25R tersebut.
Baca Juga:
Terima Kewenangan Baru dari Kemenhub, Dirut Airnav: Ini Wujud Kepercayan Pemerintah
"AirNav Indonesia memutuskan interval pendaratan setiap 10 menit untuk menjaga keteraturan dan flow guna menjaga keselamatan penerbangan," ungkapnya.
Dampak dari kepulan asap ini, terdapat 47 pesawat holding di langit Jakarta dan satu pesawat melakukan Return To Base (RTB) to Palembang.
Prosedur Holding dan RTB merupakan prosedur keselamatan penerbangan guna menjaga keselamatan para pengguna jasa.
"Kami akan terus melakukan koordinasi yang erat dengan stakeholder penerbangan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan layanan navigasi," imbuh Hermana.
Pada pukul 18.00 WIB, RWY 24 sudah aktif digunakan, CTV975 dapat mendarat dengan selamat dan aman. (omy)