Waspadai Ombak Besar di Perairan Indonesia Dampak Bibit Siklon Toropis 91W: Bisa Hempaskan Kapal

  • Oleh : Dirham

Selasa, 25/Janu/2022 13:02 WIB
Ombak besar bisa hempaskan kapal.  Ombak besar bisa hempaskan kapal. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mematau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan. 

Kecepatan angin maksimum di sekitar mencapai 20 knot atau 37 km/jam. Ombak besar ini bisa menghempakan kapal. 

Baca Juga:
Gegara Cuaca Ekstrem, Pelayaran Kapal Roro Rute Bintan-Anambas Sempat Ditunda

"Sistem Bibit Siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam kedepan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan pers, Senin (24/1/2022). 

Guswanto mengatakan, Bibit Siklon dapat meningkat menjadi Siklon Tropis apabila kecepatan angin maksimum mencapai minimal 35 knot atau 65 km/jam. 

Baca Juga:
Mesin Kapal Mati, KM Nurul Hidayah Tenggelam Dihantam Ombak di Perairan Pulau Seribu

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91W dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara.  

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut di yang terbentuk di wilayah perairan," katanya. 

Baca Juga:
Kepala BMKG Ingatkan Potensi Megathrust di Pantai Selatan Jawa Tengah: Bukan Ramalan

Dalam 24 jam kedepan Bibit Siklon Tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia sebagai berikut; - Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kep.Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. BMKG melalui Jakarta TCWC terus memantau perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. 

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak. Masyrakat juga menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. 

Selain itu mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan. (ds/sumber iNews.id)
 

Tags :