Kapal Motor Bawa 120 Jeriken BBM Terbakar, 3 Orang Luka

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 26/Janu/2022 20:09 WIB
Kapal Terbakar. (Ist) Kapal Terbakar. (Ist)

SUMENEP (BeritaTrans.com) - Kapal Motor (KM) atau perahu yang membawa 120 jeriken berisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax terbakar di Pelabuhan Sebandar Sepudi, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Rabu (26/1/2021) Pukul 04.00 WIB., 

KM. Khatijah 01 saat terbakar membawa enam anak buah kapal (ABK). 

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Dari enam ABK, tiga di antaranya mengalami luka bakar dan sisanya selamat. Korban terbakar langsung dilarikan ke Puskesmas Gayam. 

"Dari enam ABK, tiga orang selamat dan tiga orang lainnya luka. Saat ini dirawat di Puskesmas Gayam," terang Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti. 

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Ketiga korban yakni, Misrawan mengalami luka bakar pada bagian tubuh, kaki kedua tangan, Rida' alias Agung mengalami luka lecet di bagian hidung dan kepala juga Hasim mengalami sakit di bagian lengan tangan kiri. 

Laka laut tersebut berawal ketika KM. Khatijah tiba di Pelabuhan Gayam dengan membawa muatan BBM Jenis Pertamax sebanyak 120 jeriken. Perahu yang berangkat dari Pelabuhan Kalianget itu juga membawa bahan-bahan lain, berupa sembako. 

Baca Juga:
Rute Kapal Baru Buleleng-Raas Dibuka untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik dari Bali saat Lebaran

Saat tiba di Pelabuhan Gayam timbul percikan api dari ruang mesin. Misrawan langsung berinisiatif melemparkan BBM Jenis Pertamax tersebut ke laut. Hanya saja sebagian BBM yang tersisa meledak dan menyebabkan perahu KM. Khatijah 01 pecah terbagi menjadi dua bagian. 

"Saat itu tiga orang ABK terkena percikan api hingga mengakibatkan luka bakar," bebernya. 

Kebakaran tersebut selain menyebabkan korban terluka juga mengalami kerugian materiil ratusan juta rupiah. 

"Kerugian materiil sementara diperkirakan sebesar Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah," tukas Widi.(fh/sumber:suara)