Penumpang Berlarian, Kapal Pantokrator Tujuan Parepare Terbakar di Samarinda

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 27/Janu/2022 04:32 WIB
Foto:istimewa/niaga.asia Foto:istimewa/niaga.asia

SAMARINDA (BeritaTrans.com) - Calon penumpang KM Pantokrator yang sandar di Pelabuhan Samarinda pagi ini berlarian keluar dari kapal, menyusul kebakaran di lantai tiga kamar VIP. Bahkan ada penumpang tidak lagi sempat membawa barang-barangnya.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, peristiwa itu terjadi sekira pukul 09.30 WITA. Penumpang mulai masuk ke dalam kapal, sambil membawa barang-barang mereka. Kapal dijadwalkan berangkat pukul 14.00 WITA.

Baca Juga:
Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Marunda, Ini Penyebabnya!

Namun seketika suasana menjadi panik, ketika asap hitam mengepul dari lantai tiga. Dikabarkan salah satu ruangan terbakar. Penumpang yang sempat berada di atas kapal berlarian turun dari kapal untuk menyelamatkan diri.

Pantauan Niaga Asia di lokasi, lebih dari 10 unit pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda dan juga unit pemadam swasta dan relawan, diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Baca Juga:
Jelang Angleb, Tim Ditkapel Uji Petik Kapal Penumpang di Pelabuhan Samarinda

Untuk memudahkan pemadaman, kaca dari lantai tiga kapal itu terpaksa dipecahkan untuk memudahkan pemadaman. Bahkan Dinas Pemadam Kebakaran menggunakan armada pemadam tangga agar mudah menjangkau sumber api.

“Kejadiannya sekitar jam 9.30,” kata Pelaksana Tugas Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda Ahmad Suprianto, ditemui Niaga Asia di lokasi kejadian.

Baca Juga:
Respon Cepat! Pangkalan PLP Tanjung Priok Bantu Pemadaman dan Gelar Oil Boom Terhadap Kapal Terbakar di Sunda Kelapa

Dia menerangkan, menyusul laporan pihak Pelabuhan, Dinas Pemadam menurunkan semua armada pemadam di Posko 1 Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda yang bermarkas di Jalan Mulawarman.

“Kami turunkan armada penuh. Iya termasuk kami turunkan armada tangga,” ujar Suprianto.

Menurut Suprianto, diperlukan teknik tertentu untuk memadamkan kebakaran di atas kapal, langsung pada titik api pada lantai tiga.

“Kami memecahkan kaca pada kapal. Kalau tidak, tidak bisa ditangani. Jadi, kaca pada kapal harus dipecahkan supaya bisa cepat padam,” sebut Suprianto.

Belum bisa dipastikan sebab terbakarnya kapal dari lantai tiga karena masuk ranah penyelidikan kepolisian. Meski beredar kabar diduga akibat korsleting listrik atau puntung rokok.

“Yang jelas tadi informasinya kapal akan berangkat jam 2 siang ini. Api bisa kami padamkan sekitar jam 11.50 ini,” terang Suprianto.

Tukiran (45), salah seorang penumpang ditemui Niaga Asia menerangkan, situasi saat kejadian memang mengakibatkan kepanikan penumpang.

“Kronologi persis saya kurang tahu. Barang saya memang sudah ada di dalam kamar, saya juga sudah ada di atas kapal,” kata Tukiran, sambil menambahkan setibanya di Parepare dia melanjutkan perjalanan menuju ke Sulawesi Sulbar.

“Kakak saya bilang ayo cepat keluar dari kapal, karena ada api di lantai atas. Saya di lantai dua. Karena kita sama-sama penumpang satu keluarga. Iya, semua sudah ada di dalam kapal,” terang Tukiran.

Situasi saat kejadian, lanjut Tukiran, asap benar-benar mengepul di dalam kamarnya. “Kami sekeluarga langsung lari saja bawa badan, tidak lagi mikirkan apa-apa. Karena api ada di lantai tiga,” ungkap Tukiran.

Situasi semakin panik ketika anak buah kapal (ABK) juga turun dari kapal.

“Kami turun dari tangga ke bawah. ABK dan pegawainya lari dengan paniknya ke atas. Jadi ada yang turun ke bawah, dan ada naik ke atas. Situasi benar-benar panik,” sebut Tukiran.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari peristiwa itu. Sebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian.(amt/sumber:niaga.asia)