Tukang Las Rel Proyek Kereta Cepat Didatangkan dari China, Ini Kata Bappenas

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 08/Feb/2022 22:35 WIB
Foto udara pembangunan jembatan pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).(foto:Antara) Foto udara pembangunan jembatan pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).(foto:Antara)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi mengungkapkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang diisi oleh para tenaga kerja asing (TKA) yang sebagian berasal dari China. 

Para pekerja asing itu melakukan pekerjaan dengan berbagai tugas, misalnya bahkan sebagai tukang las. 

Baca Juga:
Puncak Angkutan Lebaran 2024, KCIC Catat Penumpang Whoosh Capai Lebih 21 Ribu

"Sebagai contoh, misalnya kami sempat mengunjungi proyek kereta cepat Indonesia, Jakarta-Bandung. Itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky dalam rapat panitia kerja (Panja) Pengawasan Penanganan Tenaga Kerja Asing di Komisi IX DPR, Selasa (8/2/2022). 

Pihaknya mengaku awalnya terkejut melihat fenomena posisi tukang las bahkan harus menggunakan pekerja asing asal China. 

Baca Juga:
KCIC: Penumpang Whoosh Masih Ramai pada H+3 Lebaran, Lonjakan Pengguna Diprediksi Sampai Lebih dari 20 Ribu

Setelah ditelusuri, pihaknya mengetahui alasan di balik itu.  

"Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya," ucap Pungky. 

Baca Juga:
KCIC: H+3 Lebaran Masih Ramai, Penumpang Diperkirakan Lebih dari 20 Ribu

Dia mencontohkan, misalnya panjang satu batang rel sekitar 50 meter. Menurutnya, Indonesia belum pernah membuat hal-hal semacam itu. 

Selain itu, kualitas rel yang sangat tinggi juga menjadi alasan dibutuhkan teknik pengelasan dan alat las berkualitas. 

"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," ujarnya. 

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri mengatakan, hingga pertengahan Januari 2022 progres fisik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 79,90 persen atau hampir 80 persen. 

"Progres fisik sampai dengan 14 Januari 2022 adalah sebesar 79,90 persen, di mana untuk progres pekerjaan jembatan atau bridge 89,30 persen, subsgrade 78,41 persen, dan tunnel 98,07 persen," ujar Zulfikri dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).(fh/sumber:kompas)