Kapolri Tinjau Vaksinasi Lansia dan Booster di Kota Bekasi

  • Oleh : Bondan

Rabu, 09/Feb/2022 07:56 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: istimewa. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: istimewa.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Panglima TNI diwakili Letjen Bambang melakukan kunjungan kegiatan Vaksinasi Lansia dan Booster di Kota Bekasi bertempat di stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Selasa (8/2/2022).

Dalam kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tenang dan tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus pertumbuhan Covid-19 belakangan ini. Ia meminta semua tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) hingga melakukan vaksinasi.

Baca Juga:
Selalu Semangat! Gencarkan Jakarta Bermasker dengan Bagikan 350 Masker Gratis

"Masyarakat tidak usah panik, kemudian terganggu. Namun bagaimana kemudian kita tingkatkan kewaspadaan, melaksanakan vaksinasi bagi yang sudah waktunya. Dan tetap mematuhi serta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Sigit.

Kapolri juga menyapa secara virtual wilayah di Indonesia yang menggelar acara vaksinasi tersebut. Dia dalam kesempatan itu mengingatkan kembali pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memaksimalkan akselerasi vaksinasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga:
Semangat! Hari Ini Polri Bagikan 300 Masker Gratis kepada Masyarakat

"Ini saya ingin mengingatkan pesan Pak Presiden saat memimpin langsung vicon dengan seluruh Pemda dengan rekan-rekan semua. Saya ingatkan kembali bahwa, salah satu langkah prioritas yang dilakukan, bagaimana dalam kurun waktu satu atau dua minggu ini, akselerasi vaksinasi betul-betul dimaksimalkan. Khususnya terkait saudara kita yang lansia. Tentunya ini memerlukan strategi. Karena memang ada yang perlu pendekatan dengan mendatangi secara langsung, karena situasi wilayah geografis yang tentunya perlu dihadapi rekan-rekan," ujar Sigit.

Tidak hanya itu, Kapolri juga mengingatkan kepada seluruh pihak yang ada di lini terdepan dalam penanganan dan pengendalian Covid-19, untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Khususnya, warga yang belum divaksin dan yang telah melewati masa enam bulan dari vaksin kedua untuk mendapatkan booster.

Baca Juga:
Program Jakarta Bermasker, Polres Kepulauan Seribu Bagikan 350 Masker Gratis

"Namun paling penting sosialisasikan lagi kepada masyarakat untuk secepatnya melaksanakan vaksinasi khususnya yang belum vaksin. Dan bagi yang sudah waktunya melaksanakan vaksin booster, ingatkan. Karena tadi sudah disampaikan, kalau pun sudah vaksin dua kali, sudah booster, tetap bisa kena varian Omicron," ucap Kapolri kepada Media.

Vaksinasi, lanjutnya, dapat meningkatkan imunitas dan mengurangi fatalitas bagi seseorang yang terjangkit virus covid-19. Berdasarkan data dari Kemenkes, kasus meninggal dunia didominasi orang yang belum mendapatkan vaksinasi dan kelompok lansia yang memiliki komorbid.

"Tentunya dengan rekan-rekan yang sudah semua melaksanakan vaksin, tingkat fatalitasnya akan sangat jauh. Tadi sudah disampaikan pak Menkes data rata-rata yang meninggal adalah belum vaksin dan yang lansia komorbid. Itu yang menjadi prioritas," lanjut Sigit.

Sigit juga menekankan soal pentingnya disiplin menerapkan prokes. Dia meminta kepada masyarakat, jika memang diperlukan, kenakan masker double atau lapis dua, khususnya di tempat-tempat aktivitas yang berpotensi terjadinya kerumunan.

"Kemudian masalah penggunaan masker tolong diingatkan kembali. Bila perlu lokasi-lokasi yang ada kerumunan-kerumunan pakai masker double. Karena ini menjadi penting, menjadi sumber penularan pada saat masker tidak digunakan. Itu akan terjadi. Kita tahu bahwa penularannya sangat cepat. Sehingga disiplin penggunaan masker tolong untuk tingkatkan kembali," imbau Sigit.

Demi mencegah penyebaran virus Corona, Sigit juga menekankan soal pentingnya seluruh pihak untuk mematuhi dan melaksanakan aturan tertuang dalam PPKM Level 3 yang saat ini sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya di wilayah Jawa-Bali.

"Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan terkait itu. Sehingga tolong betul-betul diingatkan agar kepatuhan terkait aturan tersebut bisa dilaksanakan. Dipastikan kepatuhannya. Khususnya terkait dengan tempat yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan aktivitas," katanya.

"Namun di sisi lain aturan jamnya, jam operasionalnya tolong diingatkan. Kita bisa sama-sama menjaga. Di satu sisi aktivitas masyarakat terkait masalah kegiatan ekonomi berjalan. Namun di sisi lain varian Omicron bisa kita antisipasi," pungkasnya. (Dan)