Kenaikan Harga Tiket Pesawat Bakal Tak Bisa Dihindari, APJAPI: Semoga Fleksibel

  • Oleh : Naomy

Rabu, 16/Mar/2022 05:44 WIB
Alvin Lie dan Denon P Alvin Lie dan Denon P

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvinlie menyatakan, kenaikan harga tiket pesawat bakal sulit dihindari dalam waktu dekat ini. Padahal industrinya baru saja makin menggeliat.

Baca Juga:
INACA: Iuran Pariwisata jadi Beban Tambahan Penumpang dan Maskapai Penerbangan

Hal itu menurutnya, lantaran industri penerbangan akan dihadapkan pada kenaikan harga avtur yang bakal menambah beban maskapai.

"Harga avtur telah mengalami kenaikan sekitar 20% dari harga awal tahun," ujar Alvin disela deklarasi Apjapi, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga:
Tiket Penerbangan Internasional Akan Naik 5 Persen?

Dia bilang, kondisi tersebut dilematis. Sebab, penumpang baru mulai berpergian di tengah mulai adanya kelonggaran pembatasan dari Pemerintah di masa pandemi menuju endemi.

"Saya yakin ini akan menjadi masalah bagi airlines. Kebangkitan kembali penerbangan Indonesia bisa terhambat lagi," ungkapnya.

Baca Juga:
Pengamat Sebut Saat Revisi TBA Tiket Pesawat, Komponen Biaya Perlu Dipertimbangkan

Di sisi lain, Asosiasi maskapai Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengusulkan agar pemerintah melakukan penyesuaian tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. 

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengemukakan, penyesuaian TBA merupakan kewenangan pemerintah. 

"Namun kami pun mengusulkan penyesuaian TBA ini menimbang adanya penyesuaian komponen-komponen biaya pada penerbangan," tuturnya.

Penyesuaian harga avtur dari Pertamia, tentu akan menjadi permohonan kepada pemerintah untuk dapat disesuaikan.

Penentuan TBA merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), berkaitan upaya menjaga keimbangan antara profitabilitas dari maskapai dan keterjangkauan masyarakat.

"Kenaikan TBA diharapkan, tadi yang seperti dijelaskan oleh Pak Alvin apabila kenaikan komponen biaya seperti avtur dan lain sebagainya tentu ini membuka peluang bagi maskapai untuk menyesuaikan tarifnya," ujar Denon.

Alvin berharap, andai pun maskapai menerapkan tarif baru, maka harga tiketnya agar fleksibel. 

Untuk penerbangan di jam yang sama di hari yang berbeda, harga tiket bisa berbeda.

Jika ada kenaikan, dia berharap adanya subsidi silang. Misalnya kenaikan lebih banyak pada kelas bisnis.

"Kelas ekonomi tetap diberikan kenaikan, kalaupun harus bisa seminimal mungkin," katanya. (omy)

.