Tabrak Burung, Kaca Depan Boeing 777-200ER PIA Retak, Pilot Alihkan Pendaratan

  • Oleh : Redaksi

Senin, 11/Apr/2022 05:44 WIB


KARACHI (BeritaTrans.com) - Pesawat Pakistan International Airlines (PIA) jenis Boeing 777-200ER terdaftar AP-BGJ sedang melakukan penerbangan PK9759 dari Lahore (Pakistan) ke Jeddah (Arab Saudi) ketika mengalami retak kaca depan.

Kejadian tersebut memaksa kru untuk mengalihkan pesawat ke Karachi untuk pendaratan yang aman. Menariknya, ini bukan kaca depan retak atau serangan burung pertama untuk jet khusus ini.

Pada tanggal 9 April, PIA Boeing 777-200ER terdaftar AP-BGJ tujuan Jeddah dengan 350 orang di dalamnya.

Baca Juga:
Mesin Rusak Gegara Tabrak Burung, Pesawat Airbus A320 Mendarat di Sungai, 150 Penumpang dan 5 Kru Selamat

 Pesawat lepas landas pada pukul 08:03 waktu setempat dan mencapai ketinggian jelajah FL320. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk mencapai ketinggian jelajah.

Setelah mengalami kaca depan retak saat pesawat lepas landas dan mendaki, kru membuat keputusan untuk mengalihkan ke Karachi.

Baca Juga:
Setelah 3 Jam Terbang, Boeing 777-200ER KLM Balik ke Bandara Asal dengan Alasan Tertabrak Burung, Netizen Tepok Jidat sambil Pertanyakan Apa Iya di Ketinggian Segitu Ada Burung

Aviation Herald mencatat bahwa itu adalah kaca depan Perwira Pertama yang retak. Turun ke FL140 dan terbang sekitar 85 menit lagi, pesawat mencapai Karachi dan mendarat dengan selamat di landasan 25L sekitar pukul 10:25 waktu setempat.

Pihak maskapai kemudian mengungkapkan bahwa awak dialihkan karena serangan burung yang merusak kaca depan.

Sangat jarang untuk mengalami serangan burung di ketinggian jelajah, dan dengan demikian menarik bahwa pesawat mengalami serangan burung dan melanjutkan pendakiannya hingga FL320.

777 juga menghabiskan waktu sekitar 20 menit di ketinggian jelajah ini sebelum turun dan berbelok. Mengapa hal ini terjadi?

Ada kemungkinan bahwa ketika serangan burung terjadi, kerusakan pada kaca depan sangat kecil atau hampir tidak terlihat.

Namun, saat pesawat terus naik, perbedaan tekanan udara dan suhu menyebabkan kaca semakin retak.

Selain itu, kru akan membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara dan pengambil keputusan di departemen operasi maskapai untuk memutuskan tindakan.