Tabrakan Libatkan Pesawat Boeing 777-300ER dan Boeing 737-800 Biman Bangladesh Airlines di Hanggar Bandara

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 13/Apr/2022 05:36 WIB


DHAKA (BeritaTrans.com) - Dua jet Biman Bangladesh Airlines telah dilarang terbang setelah bertabrakan  di hanggar bandara.

Pesawat Boeing 777-300ER dan Boeing 737-800 bentrok di hanggar di Bandara Internasional Shahjalal Dhaka, memaksa kedua pesawat tidak beroperasi.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Tambah 3 Pesawat Boeing 737-800 Setelah Lolos dari Kepailitan

Biman Bangladesh Airlines telah mengambil dua pesawat keluar dari layanan setelah tabrakan hanggar di Dhaka. Kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu dan melibatkan Boeing 777-300ER dan Boeing 737-800.

Tabrakan itu terjadi ketika Boeing 737 yang baru saja menyelesaikan perawatan rutinnya sedang ditarik ke hanggar tempat Boeing 777 menerima perawatan.

Baca Juga:
Kegagalan Sistem Pitot-Statis Dituding Jadi Penyebab Menukik Tajamnya Pesawat Boeing 737-800 Malaysia Airlines

Laporan telah menunjukkan bahwa ekor Boeing 737 memotong hidung Boeing 777. Para pejabat menyatakan bahwa kedua pesawat tidak akan dapat terbang sebelum mereka menjalani perbaikan.

Kedua pesawat dikirim ke bagian teknik dan pemeliharaan untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut, sementara Biman Bangladesh juga telah menghubungi Boeing jika keahlian mereka diperlukan.

Baca Juga:
China Eastern Airlines Masih Grounded 108 Pesawat Boeing 737-800

Managing Director dan CEO Biman, Dr. Abu Saleh Mostafa Kamal, mengatakan,

"Kami sedang menilai apakah pesawat dapat diperbaiki oleh teknisi dan orang teknis kami."

Pesawat mungkin tidak beroperasi selama berminggu-minggu
Meskipun penyelidikan mengenai tingkat kerusakan sedang berlangsung, pejabat maskapai berspekulasi bahwa tabrakan itu dapat memaksa kedua pesawat harus absen selama sekitar dua minggu.

Menurut Bdnews24.com, radar cuaca 777 dan penstabil vertikal 737 rusak.

Biman Bangladesh terpaksa menjadwal ulang salah satu penerbangannya ke Dubai setelah insiden itu.

Jika kedua pesawat tetap tidak beroperasi untuk waktu yang lama, Biman harus melakukan penjadwalan ulang atau pembatalan lebih lanjut.

Investigasi formal diluncurkan

Penyelidikan penyebab tabrakan telah diperintahkan oleh Menteri Negara Penerbangan Sipil dan Pariwisata, Md Mahbub Ali, yang mengunjungi hanggar secara pribadi pada hari Senin. Menteri ingin menentukan apakah itu kecelakaan atau sabotase yang disengaja.

Bentrokan seperti ini biasanya terjadi karena kecerobohan operator truk derek atau tim darat. Ini merupakan kecelakaan ketiga yang menimpa armada Biman dalam kurun waktu hanya dua bulan.

Sumber: simpleflying.com.