JAKARTA (BeritaTrans.com) - Program Motor Gratis (Motis) arus balik digelar Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yang secara kolaboratif diselenggarakan oleh KAI Logistics (KAI Group) merupakan bentuk upaya mengakomodir tingginya antusiasme masyarakat dalam melaksanakan tradisi tahunan mudik Lebaran.

Disamping itu Motis juga diselenggarakan sebagai langkah antisipatif dalam menekan tingkat kecelakaan kendaraan roda dua yang rawan mengalami kecelakaan selama periode mudik dan arus balik Lebaran.  

Baca Juga:
DJKA Pastikan Operasional Jalur KA Ciamis-Manonjaya Kembali Dapat Dilalui

Pendaftaran Motis sudah dibuka sejak tanggal 20 April 2022 dan masih membuka pendaftarannya hingga 9 Mei 2022. 

Tercatat total pendaftar untuk program Motis mencapai 4.188 motor. 

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Mudik Motis dengan Kereta Api, Angkut 7.400 Motor dan 16.000 Pemudik

“Masyarakat yang sudah terlanjur menggunakan sepeda motor silahkan mendaftar kembali program ini, pendaftaran masih dibuka sampai pukul 16.00 sebagai penyerahan motor terakhir, sedangkan untuk pengantaran motor akan disesuaikan dengan jadwal kereta api," ujar Zulfikri di Stasiun Solo saat melakukan monitor arus balik Lebaran.

Berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan per 8 Mei 2022 jumlah pendaftar Motis dengan moda Kereta Api sebanyak 3.619 motor, tiket Bus sejumlah 526 motor dan 43 motor menggunakan tiket travel. 

Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Kemenhub Sesuaikan Layanan KRL Commuter Line Merak Mulai Hari ini

Adapun Lintas Selatan tetap mendominasi pilihan masyarakat terlihat dengan pendaftar mencapai 2.900 motor sedangkan Lintas Utara sejumlah 1.288. 

Untuk jadwal  keberangkatan Motis terbanyak pada masa arus balik lebaran yaitu 8 Mei 2022, yang mengangkut hampir 600 motor dalam sehari dengan stasiun awal Stasiun Kutoarjo menuju Stasiun Jakarta Gudang.  

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri sebelumnya telah menyampaikan jumlah kuota Motis Tahun 2022 sudah disiapkan sebanyak 9.240 motor yang dialokasikan dalam rangka mendukung sekaligus mengantisipasi lonjakan volume pemudik pada masa angkutan Lebaran 2022.

Hal ini dilatarbelakangi dengan hasil riset Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Perhubungan, yang telah memprediksi potensi pergerakan pemudik di masa lebaran tahun ini yang mencapai 85 juta orang.

"Dengan potensi peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan moda kereta api sebanyak 7,6 juta atau mengalami peningkatan sebesar 11% dari jumlah pemudik KA di periode mudik sebelumnya," tutup Zulfikri. (omy)