Kemenhub Imbau Maskapai Penerbangan Pastikan Ketersediaan Dokter Internal

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 05/Agu/2022 16:45 WIB
Diakusi Ditjen Hubud Diakusi Ditjen Hubud

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono minta para maskapai untuk selalu menjaga kondisi kesehatan para personel penerbangan meliputi pilot, co-pilot maupun awak kabin dalam kondisi yang sehat. 

Baca Juga:
Ditjen Hubud Gelar Pelatihan Kehumasan di Wilayah Bandara Cilacap dan Sekitarnya

"Kami imbau kepada para maskapai selalu memastikan ketersediaan dokter untuk memantau serta memerhatikan kesehatan para personel selalu dalam kondisi prima sebelum terbang," ucap Isnin dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Transportasi Udara bertajuk “The Heart Probrem In Aircrew. Fit Or Unfit For Flying, What Should We Know" di Jakarta, Kamis (5/8/2022).  

Seminar ini dilaksanakan sebagai upaya Ditjen Perhubungan Udara dalam meningkatkan kesadaran pentingnya memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah bagi personel penerbangan. 

Baca Juga:
Ditjen Hubud Monitoring Navigasi Penerbangan Jelang Nataru

Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini yaitu Dr. dr. Dicky Armein Hanafy dan dr. Amir Aziz Alkatiri dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dr. Sony Hilal Wicaksono dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Yuliana, Sp.KP dari BLU Balai Kesehatan Penerbangan serta Dr. dr. Wawan Mulyawan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (Perdospi). 

Acara dihadiri Ketua Prodi Kedokteran Penerbangan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, para praktisi dokter kesehatan penerbangan, maskapai penerbangan, perwakilan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, perwakilan RS Angkatan Udara Esnawan, dilaksanakan sebagai ajang edukasi khususnya kepada personel penerbangan, tentang pentingnya meningkatkan kesadaran kesehatan, terutama terhadap resiko terjadinya serangan jantung dan pembuluh darah. 

Baca Juga:
Jelang Libur Nataru, Kemenhub Inspeksi Pesawat di 38 Bandara, Diprediksi Penumpang 3,62 juta

Selain itu, seminar ini merupakan lanjutan sekaligus publikasi dari hasil penelitian yang dilakukan Balai Layanan Umum (BLU) Balai Kesehatan Penerbangan, sejak bulan April yang lalu sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan di BLU Balai Kesehatan penerbangan, dalam menghadapi tren yang semakin variatif, dan perkembangan secara terus menerus di dunia kesehatan penerbangan. 

Sementara itu, Kepala BLU Balai Kesehatan Penerbangan Capt. Mark Ferdinand dalam laporannya menyatakan, otoritas penerbangan sipil menganggap bahwa penyakit kardiovaskular/jantung dan pembuluh darah, menjadi salah satu kondisi medis yang penting. 

"Penyakit jantung dan pembuluh darah ini harus diperhatikan dan ditanggapi dengan serius, karena bila terjadi pada saat pilot bertugas maka akan menyebabkan inkapasitasi tugas pilot secara mendadak dan tentunya ini sangat membahayakan keselamatan penerbangan," ujar Capt. Mark. 

Perlu diketahui, berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 238 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67-02 (Staff Instruction part 67-02) Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Penerbangan (Manual of Aviation Medical Assesment) disebutkan bahwa, pilot dengan kondisi kesehatan memiliki penyakit jantung harus dilakukan beberapa pemeriksaan tambahan dan intervensi, agar dapat melakukan tugas terbang kembali (back to duty). 

"Kami harap semoga acara ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan, tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah khususnya bagi personel penerbangan, sehingga dapat mendukung terciptanya penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman," tutup Isnin. (omy)