BEKASI (BeritaTrans.com) - Sejumlah SPBU di Kota Bekasi, Jawa Barat masih terpantau normal tanpa antrean panjang pada Ahad (21/8/2022) malam.

Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id hingga pukul 21.30 di SPBU Harapan Mulya dan SPBU Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat masih menjual BBM bersubsidi dengan harga normal dan antrean terlihat masih seperti biasa saja. 

Baca Juga:
Resmi Naik! Berikut Daftar Terbaru Harga BBM Pertamina Per Wilayah di Indonesia

Mengenai kenaikan harga BBM yang sebelumnya sempat ramai akan naik pada pekan ini belum terjadi dan petugas di salah satu SPBU tersebut menyebutkan masih belum ada pengumuman. 

"Kalau masalah kenaikan juga kita belum dapat info ya. Kalau pun ada kita biasanya enggak ada pemberitahuan, kalau naik jam sekarang ya langsung naikin aja," ujar petugas saat ditemui BeritaTrans.com dan Aksi.id Ahad malam.

Baca Juga:
Khusus yang Nama Agus Bisa Isi Bensin Gratis 2,5 Liter di SPBU Pertamina

Petugas tersebut menerangkan, kenaikan BBM yang biasanya terjadi selalu pada saat mendesak tanpa ada pengumuman atau rencana terlebih dahulu. Hal itu diterangkan biasa terjadi pada jenis BBM Pertamina Dex dan Pertamax. Untuk BBM Solar atau Pertalite bukan tidak menutup kemungkinan adanya info yang mendadak.

Mengenai antrean kendaraan, dijelaskan saat ini masih normal, belum ada peningkatan jumlah kendaraan yang melakukan antrean atau memborong BBM bersubsidi yang diperkirakan akan naik.

Baca Juga:
Hai Pemilik Kendaraan, Buruan Daftar untuk Peroleh BBM Subsidi

"Kalau antrean di sini juga masih normal lah, biasa kalau antre segitu," ujar petugas.

Berdasarkan laporan, saat ini harga Pertalite masih di angka Rp 7.650 sebagaimana ditentukan oleh pemerintah. Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi solar dan pertalite pekan depan.

Sebab itu, ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga pertalite dan solar. Pasalnya, subsidi BBM yang mencapai Rp502 triliun telah membebani APBN.

"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN," kata Luhut pada Jumat, 19 Agustus 2022 lalu.(fahmi)