Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Aktivitas pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris, Felixstowe terhenti setelah 1.900 anggota serikat pekerja melakukan aksi mogok selama delapan hari. Mereka melakukan itu karena gagalnya negosiasi dalam menuntut kenaikan upah.
Mengutip CNBC, Selasa (23/8/2022), transaksi perdagangan senilai US$ 4,7 miliar atau setara Rp 69,65 triliun (kurs Rp 14.819) tertunda imbas aksi mogok kerja. Hal itu berdasarkan analisis data perdagangan oleh MDS Transmodal.
Baca Juga:
Gegara 4 Tahun Enggak Naik Gaji, 1.000 Karyawan di Bandara Ini Mogok Kerja
Serikat pekerja menolak tawaran kenaikan gaji yang rata-rata 8% dari Felixstowe Dock and Railway Company. Pasalnya besaran upah yang ditawarkan lebih rendah dari tingkat inflasi.
CK Hutchison Holding Ltd yang memiliki Pelabuhan Felixstowe mengaku kecewa dengan adanya pemogokan aksi kerja dan menyebut tawaran kenaikan gaji rata-rata 8% sudah adil. Perseroan sendiri mencatatkan kenaikan laba sebesar 75% di 2021, namun pada semester I-2022 besaran laba menurun akibat penurunan volume kargo ekspor atau impor yang ditangani di pelabuhan Hong Kong.
Baca Juga:
Inggris Krisis Biaya Hidup, Ribuan Sopir Bus Mogok Kerja Minta Gaji Naik
Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Sharon Graham mengatakan C.K. Hutchison Holding Ltd hanya memprioritaskan keuntungan pemegang saham.
"Perusahaan telah memprioritaskan memberikan keuntungan jutaan pound dan dividen daripada membayar pekerja mereka dengan upah yang layak," tuturnya.(fh)
Baca Juga:
Ratu Elizabeth Sudah Dimakamkan, Buruh Kereta Lanjutkan Mogok Kerja