Begini Kondisi Pasien Korban Kecelakaan Maut Bekasi di RS Ananda, Empat Harus Dioperasi

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 02/Sep/2022 13:49 WIB
Komisi Perlindungan Anak (KPA) Arist Merdeka Sirait mengunjungi pasien anak korban kecelakaan truk trailer di RS Ananda Kota Bakasi, Jumat (2/9/2022). Komisi Perlindungan Anak (KPA) Arist Merdeka Sirait mengunjungi pasien anak korban kecelakaan truk trailer di RS Ananda Kota Bakasi, Jumat (2/9/2022).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Hingga Jumat (2/9/2022) siang, Rumah Sakit (RS) Ananda Kota Bekasi di Jalan Sultan Agung masih merawat pasien akibat kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Kota Bekasi. 

Wakil Direktur Rumah Sakit Ananda, dr Stefandri mengatakan pada hari Rabu 31 Agustus 2022 lalu, rumah sakit menerima 24 orang korban kecelakaan truk maut, tiga dinyatakan meninggal dunia. Semua pasien terdiri dari empat orang dewasa dan lainnya adalah anak-anak. 

Baca Juga:
Mobil Grand Max Tabrak Truk di Tol Cipali, 1 Tewas

"Sampai hari ini ada sembilan yang kita rawat secara medis, sudah dioperasi, semua dalam keadaan jauh lebih baik," ujar Stefandri, Jumat (2/9/2022).

Dikatakan pula, pasien yang sudah pulang adalah mereka dengan luka ringan dan sudah mendapatkan penanganan medis sebelumnya.

Baca Juga:
Kecelakaan Truk Fuso Rem Blong Tewaskan 6 Orang di Simalungun

"Yang pulang-pulang itu kondisinya luka-luka ringan, lecet-lecet dan lain-lain. Juga sudah kita lakukan tindakan medis dan sudah dikembalikan lagi ke orang tua masing-masing," kata Stefandri.

Untuk keadaan pasien dikatakannya saat ini yang paling parah ialah karena patah tulang. Untuk perawatan pemulihan juga akan memakan waktu yang lebih lama.

Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor, Korban 17 Orang Luka

"Ada empat yang kami operasi karena patah tulang. Jadi memang butuh pemulihan yang agak lebih panjang dari pada yang luka ringan," katanya.

Adapun waktu perawatan saat ini dijelaskannya membutuhkan waktu berbeda-beda pada setiap pasien. Melihat kondisi pasien merupakan anak-anak maka perawatan akan memakan waktu yang sedikit lama juga mengingat mental kejiwaan mereka yang masih trauma. (fahmi)