Gegara BBM, Tarif Kapal Penumpang di Pelabuhan Parepare Naik 30 Persen

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 07/Sep/2022 08:07 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

PAREPARE (BeritaTrans.com) - Tarif kapal penumpang di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan, naik 30 persen. Hal ini merupakan imbas dari kenaikan BBM dalam hal ini solar sebagai bahan bakar kapal.

Manager Operasional PT Panca Merak Samudera, Yasser Aslan mengatakan ada penyesuaian tarif.

Baca Juga:
Pergerakan Meningkat Ramai, Lebih dari 13.000 Kendaraan Tinggalkan Pulau Bali menuju Jawa

"Kita sesuaikan tarif sebesar 30 persen dari harga tiket kapal sebelumnya," katanya kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

Penyesuaian tarif ini telah dikordinasikan bersama stakeholder terkait sehingga disepakati 30 persen. Naiknya harga BBM membuat pengeluaran operasional kapal juga ikut naik.

Baca Juga:
3 Kapal Penyeberangan di Gorontalo Siap Beroperasi pada Angkutan Lebaran 2024

Yasser mengaku, setiap rute pelayaran memakan anggaran Rp 100 juta hanya untuk biaya operasional.

"Biaya operasional kita tombok Rp 100 juta tiap rute. Biaya operasional ini memang paling besar 50 persen lebih dari keseluruhan biaya operasional," jelasnya.

Baca Juga:
Penumpang Kapal Pesiar yang Bersandar di Bali Dikenakan Biaya Retribusi Turis Asing

Pengaruh krnaikan harga BBM ini, kemudian berdampak pada pelayaran. Kenaikan tarif 30 persen ini untuk menutupi biaya operasional.

"Jadi Rp 100 juta itu hanya untuk operasional satu kali jalan sehingga kenaikan tarif ini untuk menutupi itu," ujarnya.

Kenaikan tarif untuk semua rute, pertama Parepare ke Samarinda Rp 435.000 sebelumnya hanya Rp 360.000. Tarif ini naik 30 persen jika uangkan sebesar Rp 75.000. Kemudian rute Parepare ke Nunukan menjadi Rp 467.500 sebelumnya Rp 362.500.

Industri transportasi salah satu sektor yang terkena dampak kenaikan BBM. "Jadi kami dari industri kapal penumpang di Parepare melakukan penyesuaian tarif," imbuhnya.

Yasser berharap industri kapal penumpang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini.

"Harapan kita bisa survive dengan kondisi ini dan tetap bisa melayani penumpang," pungkasnya.(fh/sumber:tribuntimur)