Kecelakaan Fortuner Tabrak Truk di Tol Pekanbaru-Dumai, 2 Orang Tewas

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 08/Okt/2022 21:13 WIB
Kondisi mobil Toyota Fortuner yang alami kecelakaan hingga tewaskan salah satu penumpangnya.(Ist) Kondisi mobil Toyota Fortuner yang alami kecelakaan hingga tewaskan salah satu penumpangnya.(Ist)

PEKANBARU (BeritaTrans.com) - Kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Pekanbaru - Dumai (Permai) tepatnya di Km 92, Kecamatan Kandis, Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis pada Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kasat PJR Polda Riau, AKBP Irmadison mengungkapkan, kecelakaan tersebut melibatkan 1 unit mobil Toyota Fortuner BM 1871 EZ dengan 1 unit mobil Truk Colt Diesel BA 8447 KU.

Baca Juga:
Longsor di Jalan Tol Bocimi Sebabkan 2 Orang Luka

Irmadison menceritakan, semula 1 unit mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan oleh Simon Petrus Pinem dengan membawa 4 orang keluarganya bernama Evi Christina Lingga (istri), Reza Putriyani Ginting (anak), Cania Celavinem (anak),  dan Nur Eka Zakiya (anak) datang dari Pekanbaru hendak menuju arah Dumai dengan kecepatan tinggi.

"Sesampainya di TKP, mobil tersebut menabrak bagian belakang kendaraan Truk Colt Diesel yang dikemudikan oleh Eko Hadi Pratama dengan membawa penumpang M. Irpan yang melaju dengan kecepatan lambat di lajur 1," kata Irmadison, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga:
Jalan Tol PSN Ruas Pekanbaru-Rengat Sepanjang 206 KM Sudah Mulai Konstruksi

Akibatnya, mobil Truk Colt Diesel rebah ke kanan dan mengalami kerusakan yang parah sedangkan mobil Toyota Foetuner juga mengalami kerusakan yang sama yaitu cukup parah di bagian depan.

Atas insiden kecelakaan tersebut, 2 orang dinyatakan meninggal dunia di TKP, yaitu penumpang Truk Colt Diesel bernama M. Irpan dan yang kedua penumpang mobil Toyota Fortuner bernama Evi Christina Lingga.

Baca Juga:
Mulai Berlaku, Ini Dia Besaran Tarif Baru Tol Palembang-Indralaya dan Pekanbaru-Dumai

Saat ini dugaan sementara penyebab dari insiden kecelakaan tersebut yaitu pengemu mobil Toyota Fortuner mengantuk sehingga menabrak bagian belakang Truk Colt Diesel tersebut.

"Dugaan sementara kita, pengemudi mobil Toyota Fortuner sedang mengantuk, sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut," pungkasnya.

Lakalantas di Tol Permai memang sudah beberapa kali terjadi akibat pengendara mengantuk. Sadar akan hal itu, baru-baru ini, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pun menggelar Operasi Microsleep.

Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, bahwa saat ini Tol Pekanbaru-Dumai yang telah beroperasi sejak tahun 2020, memang masih terbilang baru, khususnya untuk masyarakat Riau, sehingga berpengaruh pada sikap pengendara.

"Perlu untuk membangun kebiasaan berkendara sesuai aturan di jalan tol, seperti terkait kecepatan berkendara yang berbeda dari jalan nasional, maupun aturan-aturan lainnya yang harus dipahami. Itulah yang kami lakukan dalam 2 tahun terakhir dengan memberikan edukasi yang intens kepada pengguna jalan, melalui Kampanye SETUJU (Selamat Sampai Tujuan) hingga saat ini," kata Koentjoro, Rabu (5/10/2022).

"Itu semua dalam upaya menurunkan insiden yang disebabkan oleh pengemudi ngantuk atau lelah, kami menggelar Operasi Microsleep pada jam-jam rawan mengantuk dengan mengarahkan pengemudi ke rest area untuk dibagikan snack dan kopi," ujarnya

"Kemudian mereka akan dicek kondisi kesehatannya, dan pengemudi yang didapati mengantuk akan diminta untuk beristirahat terlebih dahulu di rest area. Tol Permai saat ini telah dilengkapi 4 (empat) Rest Area Temporary di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B, dan KM 82 Jalur A & B yang didalamnya terdapat tenant makanan, minimarket, toilet, musala dan lainnya," tambahnya.

Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan optimal dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, Hutama Karya selaku pengelola akan terus meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

"Peningkatan SPM ini menjadi penting karena jalan tol ini menjadi akses utama pariwisata dan pengiriman barang dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya melalui Pelabuhan Roll-On Roll-Off (RoRO)," tutup Koentjoro. (fh/sumber:cakaplah)