Kemenhub Berhasil Evakuasi Tangker Kandas di Perairan Batam

  • Oleh : Naomy

Kamis, 10/Nov/2022 19:11 WIB
Kapal kandas di Selat Singapura Kapal kandas di Selat Singapura

BATAM (BeritaTrans.com) -  Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun dan Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban berhasil mengevakuasi Tanker MT Young Yong yang kandas di Selat Singapura dekat Pulau Takong Kecil, Kota Batam, Kepulauan Riau, sejak 27 Oktober 2022.

Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KN. Sarotama P-112 terus melakukan pengawalan dan pengamanan alur terhadap MT Young Yong yang sedang ditowing hingga dapat berlabuh jangkar dengan aman dan selamat di perairan Anchorage Area Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Gelar Pelatihan Boarding Officer bagi Awak Kapal Patroli

Proses evakuasi MT Young Yong dilaksanakan di bawah koordinasi KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun yang pada saat kejadian langsung menerjunkan kapal patroli KNP. 366 ke lokasi.

"Dari awal kita sudah langsung melaksanakan aksi cepat mengerahkan kapal patroli ke lokasi kejadian," jelas Kepala KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, Jon Kenedi, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Nataru Resmi Ditutup

Dia mengungkapkan, pihaknya juga telah memindahkan muatan tanker tersebut. 

"Kami melakukan proses pemindahan muatan kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti itu dengan segera untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan termasuk pencemaran lingkungan laut," ungkapnya.

Baca Juga:
Kampanye Kespel di Jepara, Ditjen Hubla Bagikan 200 Life Jacket

Tanker MT Young Yong memiliki ukuran panjang 320,28 meter dan lebar 58 meter dengan muatan fuel oil sebanyak 284.429 ton.

Sementara itu, Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban Mulyadi mengungkapkan, Pangkalan PLP Tanjung Uban menurunkan Kapal Patroli KN. Sarotama P-112 dan KN.Rantos P-210, satu Tim Rescue beserta Alat Penanggulangan Pencemaran ( Oil Boom 300m, satu set Skimmer dan Power pack ).

"Informasi awal kami terima dari Vessel Traffic Services (VTS) Disnav Kelas I Tanjung Pinang yang terus memantau pergerakan kapal hingga proses evakuasi kapal tersebut selesai," ujar Mulyadi.

Dia bilang, proses evakuasi dilakukan ekstra hati-hati mengingat lokasi kejadian kandasnya kapal tersebut berada di jalur yang sangat rentan yaitu jalur pipa Singapura.

"Selain itu, proses evakuasi juga dilaksanakan dengan tidak mengganggu lalu lintas TSS (Traffic Separation Scheme) Singapura - Indonesia," ulasnya.

Hari ini, pihaknya mendapat laporan bahwa seluruh proses pengawalan dan evakuasi telah selesai dilaksanakan.

Direktur KPLP Capt Mugen Sartoto mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam proses evakuasi tersebut.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi dari awal hingga akhir dan berjalan lancar sehingga kapal tersebut bisa lepas kandas dan tanpa terjadi pencemaran lingkungan yang berbahaya," tutupnya. (omy)