Tertabrak Kereta Api, Sugiati Sudah Dinyatakan Meninggal Rupanya Masih Hidup

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Nov/2022 10:27 WIB
Warga dan personel kepolisian menggotong tubuh Sugiati (36) usai tertabrak kereta api di Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (14/11/2022)(Dok. Polres Blitar) Warga dan personel kepolisian menggotong tubuh Sugiati (36) usai tertabrak kereta api di Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (14/11/2022)(Dok. Polres Blitar)

BLITAR (BeritaTrans.com) - Sugiati (36) masih hidup meski tertabrak kereta api dari belakang saat menyusuri rel di Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (4/11/2022).

Peristiwa itu membuat pihak kepolisian heran. Apalagi, saat ditemukan, Sugiati bersimbah darah dengan posisi tubuh menelungkup.

Baca Juga:
Lokomotif Tertabrak Mobil Damkar, KAI Ingatkan Lagi Urutan Prioritas Kendaraan di Perlintasan Sebidang

Polisi dan warga pun menduga bahwa Sugiati sudah meninggal dunia karena tubuhnya sudah tak bergerak.

Kepolisian pun kapada wartawan menyatakan bahwa Sugiati meninggal. Namun setelah ramai di media sosial yang menyatakan bahwa korban masih hidup, pihak kepolisian kemudian mengonfirmasi ulang.

Baca Juga:
Tertabrak Kereta Api di Sergai, Bocah 10 Tahun Tewas Tragis

Menurut kepolisian, Sugiati dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sesaat setelah kejadian. Setelah mendapat penanganan medis, korban siuman dan kondisinya mulai membaik.

"Setelah kami konfirmasi ulang ternyata korban masih hidup. Dan, ini sungguh luar biasa, mengherankan," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Blitar, Upu Udiono dilansir dari Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Baca Juga:
KA Pandalungan Tertabrak Mobil di Pasuruan, KAI Imbau Masyarakat Agar Tingkatkan Disiplin Berlalu Lintas

Menurut Udiono, saat ditemukan di tengah rel, Sugiati kemungkinan hanya tidak sadarkan diri.

Namun jika melihat kondisi Sugiati, Udiono menilai wajar jika orang-orang menganggap perempuan itu sudah meninggal.

"Siapa yang menyangka bahwa ternyata korban masih hidup. Maksudnya, melihat bagaimana kecelakaan itu terjadi, wajar kalau kami percaya korban meninggal," kata Udiono.

Udiono menjelaskan, saat tertabrak kereta api, korban mengenakan jaket hoodie dan berjalan menyusuri rel kereta api.

Korban yang merupakan warga Tegalrejo, Kecamatan Selupuro, kemudian tertabrak kereta api Gajayana dari arah belakang.

"Kita tidak dapat memastikan apakah korban betul-betul tidak menyadari adanya kereta dari belakang atau ada niatan korban untuk bunuh diri," kata Udiono.(fhm/sumber:kompas)