Lahan Jalan Tol Angkutan Tambang di Bogor Sudah Siap 80 Persen

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 30/Nov/2022 10:22 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

BOGOR (BeritaTrans.com) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin memastikan proses penyiapan lahan bakal calon Jalan Tol Tambang sudah mencapai 80 persen. Pembangunan jalan bebas hambatan khusus untuk angkutan tambang itu akan dimulai, berupa seremoni peletakan batu pertama oleh Gubernur Ridwan Kamil pada awal Desember 2022.

"Dari rencana 11,7 kilometer, proses land clearing sudah mencapai 9,4 kilometer. Insya Allah peletakan baru pertama awal Desember 2022 dilakukan langsung Pak Gubernur," kara Burhanudin, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga:
Puncak Arus Kendaraan di Tol Sumut Diperkirakan Tejadi H-3 Lebaran

Menurutnya, penyiapan lahan dilakukan BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana, sementara pembangunan konstruksi dilakukan PT Jaya Baya. Dia berharap, pembangunan jalan khusus angkutan tambang itu, dapat mengobati keluhan masyarakat selama ini.

"Selama ini kan banyak keluhan dari masyarakat, terkait polusi, macet, debu dan kecelakan lalu lintas karena truk pengangkut material tambang juga digunakan masyarakat sehari-hari, jalan umum," lanjutnya.

Baca Juga:
Pemerintah Pastikan H-10 Lebaran Jalan Tol RI Bebas dari Lubang

Menurut Burhan, 90 persen masalah yang selama ini terjadi di wilayah Kecamatan Rumpin, Cigudeg dan Parungpanjang dapat diselesaikan oleh adanya jalan khusus tambang tersebut.

"Insya Allah September 2023 selesai. Karena selain menyelesaikan masalah masyarakat, jalan tersebut juga menjadi janji Gubernur saat pertama kali dilantik 2018 lalu. Jadi sebelum gubernur jabatannya selesai, sudah bisa diresmikan," bebernya.

Baca Juga:
Persiapan Arus Mudik Lebaran 2024, Polisi Survei Jalur Tol

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, terus mematangkan rencana pembangunan jalan khusus angkutan tambang di Kabupaten Bogor. Rencananya, peletakan batu pertama pembangunan jalan dilakukan pada Desember 2022.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, saat ini BUMD Jawa Barat, PT Jasa Sarana tengah menyusun studi kelayakan atau feasibility study (fs) pembangunan jalan khusus angkutan tambang.

Rencananya, pembangunan jalan khusus angkutan tambang, melintasi Kecamatan Cigudeg dan Rumpin, lalu tembus ke Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III.

"Jadi jalan tambang ini menjadi penting buat semuanya. Karena kendaraan pengangkut material tambang lewat jalan umum, itu sejak puluhan tahun lalu banyak menimbulkan isu negatif kan. Ada kecelakaan, polusi, banyak masalah lain," kata Bambang.

Bambang menerangkan, pembangunan jalan khusus angkutan tambang, mesti dipercepat lantaran cadangan bahan tambang di Kabupaten Bogor, masih dapat digali hingga 50 tahun ke depan, khususnya di wilayah Kecamatan Cigudeg dan Rumpin.

Menurut Bambang, pembangunan jalan khusus tambang tidak menggunakan anggaran negara, melainkan menggandeng swasta. Termasuk pengadaan lahan melibatkan para pemegang izin usaha tambang.

"Nanti ada konsorsiumnya. Ada asosiasi tambang, transporter, Jasa Sarana dan mitra lain. Karena nilai investasinya cukup tinggi mencapai Rp400an miliar. Masalahnya, pemerintah tidak punya cukup uang untuk mengakselerasi," jelasnya.

Sehingga, Pemprov Jabar hadir untuk memfasilitasi pembangunan jalan khusus angkutan tambang, dengan melibatkan para pemilik izin usaha tambang, transporter dan lainnya untuk sama-sama ikut membangun.

"Jadi dari dia, oleh dia untuk dia. Artinya investasinya dari dia. Kemudian investasi kan harus dikembalikan. Kalau misalnya jadi jadi jalan berbayar untuk mereka juga namanya juga jalan khusus bukan jalan umum. Jadi jalannya bukan punya pemerintah, tapi punya mereka," kata dia.

Menurutnya, jika sesuai rencana jalan khusus angkutan tambang, dapat rampung kurang dari satu tahun atau bisa beroperasi mulai akhir 2023 mendatang. "Itu cita-cita kita. Mudah-mudahan terlaksana," katanya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil memastikan truk tambang akan memiliki jalur khusus hingga tembus ke Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, sehingga tidak lagi melewati jalan-jalan arteri.

Ridwan Kamil memastikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membangun jalur khusus kendaraan tambang berbentuk jalan berbayar. Lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu berharap, pembangunan selesai dalam satu tahun.

Rencananya, peletakan batu pertama pembangunan tol tersebut dilakukan pada Desember 2022. Hal ini merupakan upaya Kang Emil dalam merealisasikan janji untuk menyelesaikan permasalahan truk tambang di Kabupaten Bogor, sejak dirinya dilantik menjadi Gubernu Jawa Barat pada 2018.

"(Ground Breaking) Desember Insya Allah. Karena yang yang lama itu menyepakati dengan pemilik-pemilik (tambang). Kepentingan banyak sekali ya. Kalau tidak ada halangan, Desember kita ground breaking 13 kilometer. Kalau lancar, setahun selesai Insya Allah," kata Kang Emil di Bogor baru-baru ini.

Kang Emil mengakui, truk-truk tronton pengangkut material tambang, berupa pasir dan batu di Kabupaten Bogor, banyak menimbulkan korban jiwa. Dia berharap, dengan memiliki jalur khusus, maka dapat menekan kecelakaan lalu lintas hingga korban jiwa di kawasan Parungpanjang dan Rumpin.

"Jika selesai di tahun depan, Insya Allah tidak ada lagi konflik antara kendaraan umum atau pribadi dengan kendaraan truk-truk batu yang banyak menyebabkan korban jiwa selama ini. Karena jalurnya akan dipisahkan," tegas Kang Emil.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menjelaskan, nantinya pintu-pintu masuk tol tambang dekat dengan lokasi-lokasi penambangan.

"Titiknya dari Cigudeg. Nanti ada lima pintu masuk mendekati lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum," kata Suryanto.

Menurutnya, setiap pintu masuk tol, akan digunakan untuk transporter beberapa perusahan tambang yang beroperasi di Bumi Tegar Beriman. "Di sana kan akan sekitar 30 izin usaha tambang. Jadi nanti masuk ke tol, tembus ke JOR III," pungkasnya.(fhm)