500 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Berhasil Dievakuasi ke Kapal Pelni

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 28/Des/2022 00:13 WIB
Wisatawan yang sebelumnya kapal mereka tumpangi terjebak gelombang tinggi di Karimunjawa kini berhasil dievakusi dengan kapal Pelni pada Selasa (27/12/2022) malam. Wisatawan yang sebelumnya kapal mereka tumpangi terjebak gelombang tinggi di Karimunjawa kini berhasil dievakusi dengan kapal Pelni pada Selasa (27/12/2022) malam.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - KM Kelimutu, kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) yang ditugaskan mengangkut wisatawan yang terjebak cuaca buruk tiba di Pelabuhan Legon Bajak, Karimunjawa, Selasa (27/12/2022) malam. 

Sebanyak 500 wisatawan domestik dan asing diharapkan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca Juga:
Evakuasi Wisatawan Terjebak di Karimun Jawa Dampak Cuaca Buruk, Pelni Ubah Jadwal Kapal

Kepala Kesekretariatan PT Pelni Opik Taupik menjelaskan bahwa KM Kelimutu yang sedianya diperkirakan tiba di Karimunjawa pukul 17.00 WIB, mengalami keterlambatan akibat cuaca selama pelayaran dari Sampit, Kalimantan Tengah.

"Dengan ukurannya, KM Kelimutu dapat melewati ombak 4-6 meter dengan aman, meski mengalami keterlambatan. Alhamdulillah kapal dapat sandar pukul 21.56 WIB dan proses embarkasi dilakukan dengan tertib dan aman. Total wisawatan yang dievakuasi sebanyak 500 orang yang terdiri dari 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing. Kapal  diberangkatkan dari Karimunjawa menuju Semarang pukul 22.34 WIB," ujar Opik kepada media, Selasa (27/12/2022) malam.

Baca Juga:
2 Kapal Pelni Beroperasi Kembali, Layani Rute Swmarang-Karimunjawa

KM Kelimutu sendiri memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter dan bobot 1400 ton. Kapal tipe 1000 pax ini regular melayari Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP). Khusus untuk evakuasi wisatawan, kapal dipercepat tiba di Karimun Jawa dari seharus 30 Desember 2022 menjadi maju lebih cepat pada 27 Desember 2022. Capt. Anwar Noor bertindak sebagai Nakhoda KM Kelimutu dengan membawahi 60 kru kapal.

 

Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali oleh surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan. Selanjutnya Kementerian Perhubungan menugaskan Pelni, yang dengan segera melakukan penyesuaian rute dan jadwal kapal terdekat dari Karimun Jawa.

"Segera setelah kami mendapatkan permintaan dari Kementerian Perhubungan untuk membantu proses evakuasi, kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Untuk membantu kelancaran evakuasi, kami juga menambahkan tenaga pengamanan dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah," tambah Opik.

Sebanyak 500 orang wisatawan yang dievakuasi, seluruhnya merupakan wisatawan domestik maupun asing yang terjebak berhari-hari tidak bisa menuju Semarang akibat perahu freeboard yang sedianya membawa mereka kembali ke Jepara atau Semarang tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk. 

Selama tertahan di Karimun Jawa, keluhan yang paling dirasakan adalah persediaan makanan yang terbatas dan menipis. 

KM Kelimutu untuk evakuasi

Pada 2015, KM Kelimutu juga mendapatkan penugasan yang sama untuk mengevakuasi 105 wisawatan yang berhari-hari tertahan di Karimun Jawa akibat cuaca buruk. 

"Sebagai perusahaan negara dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, Pelni sudah sering dipercaya Pemerintah untuk terlibat misi penting seperti memasuki wilayah bencana dan membawa relawan maupun kebutuhan pokok."

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mempercayakan kami melaksanakan tugas mulia seperti ini," ujar Opik. (fhm)