Akibat Cuaca Buruk, Penyeberangan Gilimanuk - Ketapang Sempat Buka Tutup

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 06/Janu/2023 23:37 WIB
Antrean dan situasi Pelabuhan Gilimanuk saat dilakukan penundaan sementara penyeberangan lintas Selat Bali, Jumat (6/1/2023). Antrean dan situasi Pelabuhan Gilimanuk saat dilakukan penundaan sementara penyeberangan lintas Selat Bali, Jumat (6/1/2023).

BALI (BeritaTrans.com) - Cuaca buruk kembali terjadi di Selat Bali. Akibatnya, penyeberangan lintas Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang terpaksa buka tutup pada Jumat (6/1/2023).

Kebijakan buka tutup operasional pelabuhan dilakukan saat cuaca buruk terjadi pada siang hari, selama satu jam lebih lalu lintas penyeberangan dihentikan sementara.

Baca Juga:
Akibat Cuaca Kapal Wisata Tenggelam di Danau, 4 Turis Meninggal

Penutupan operasional sementara Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang dimulai pada pukul 10.20 WITA, kemudian dibuka lagi pada pukul 11.35 WITA. Saat dilakukan penutupan sementara, seluruh kendaraan dan penumpang yang sudah masuk kapal, dikeluarkan lagi dari dari kapal.

Menurut Sastrawan, karana ada penutupan sementara Pelabuhan, semua lalu lintas penyeberangan ditunda sementara sampai kondisi angin kembali normal. 

Baca Juga:
Libur Lebaran di NTB, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Buruk

“Demi keselamatan dan antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kendaraan yang sudah sudah masuk kapal dan belum berangkat dikeluarkan lagi,” kata Koordinator Satuan Pelaksana Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan.

Operasional penyeberangan lintas Pelabuhan Gilimanuk ditutup sementara ada Jumat siang, karena kecepatan angin di atas batas yang disarankan. Kecepatan angin mencapai 26 hingga 30 knot, sehingga pihak Syahbandar dan BPTD memutuskan untuk penundaan sementara penyeberangan. 

Baca Juga:
BMKG: Waspadai Potensi Angin Kencang pada Periode Mudik Lebaran

“Sesuai pantau, kecepatan angin mencapai 26-30 knot. Sehingga menunda sementara penyeberangan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi cuaca di Selat Bali sulit diprediksi. Selat Bali untuk penyeberangan lintas Gilimanuk – Ketapang,  biasanya cuacanya ekstrim bulan Juni hingga Juli.  Tetapi saat ini berubah bulan Januari angin sudah kencang. Karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BMKG untuk mengantisipasi cuaca yang berdampak pada penyeberangan.

Karena kondisi cuaca ekstrim yang bisa datang sewaktu waktu, pihaknya sudah menekankan kepada operator kapal agar menyampaikan kepada anak buah kapa untuk selalu mengikat kendaraan dalam kapal, terutama kendaraan barang dengan muatan banyak. Sehingga ketika angin kencang dan gelombang tinggi, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Palingan sering terjadi, kendaraan dalam kapal roboh jika kendaraan tidak diikat.

Penundaan penyeberangan ini, tidak hanya dilakukan pada Jumat siang kemarin. Pada Kamis (5/1) malam juga dilakukan penutupan sementara sekitar 2 jam karena cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali. 

“Karena cuaca buruk ini, sewaktu waktu bisa ditunda sementara penyeberangan,” terangnya.

Namun demikian, meskipun ada penundaan sementara penyeberangan, antrean kendaraan yang akan menyeberang tidak sampai meluber hingga keluar Pelabuhan Gilimanuk. Antrean kendaraan hanya ada di areal parkir dalam pelabuhan. 

“Lalu lintas kendaraan sedikit, jadi tidak sampai terjadi penumpukan antrean sampai keluar pelabuhan,” terangnya. (fhm/sumber:radarbali)