Tol Terpanjang Belah 2 Provinsi, Ini Jalurnya

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 13/Janu/2023 18:52 WIB
Salah satu ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci. (Foto. Waskita Karya) Salah satu ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci. (Foto. Waskita Karya)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) diproyeksikan akan menjadi salah satu tol terpanjang milik RI. Tol ini dibangun membelah dua provinsi.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden No 109/2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Baca Juga:
Melihat Jalan Tol Terpanjang se-Indonesia Dibangun di Atas Laut dan Hubungkan 3 Pulau Sekaligus

Tol Getaci memiliki total panjang mencapai 206,65 kilometer yang membentang dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga dalam pembangunannya akan dibagi menjadi empat seksi.

Mulai dari wilayah Jawa Barat dari Gedebage - Simpang Susun (SS) Garut Utara sepanjang 45 kilometer, SS Garut Utara - SS Tasikmalaya 50,32 kilometer. Hingga memasuki kawasan Jawa Tengah SS Tasikmalaya - SS Patimuan 76,78 kilometer, SS Patimuan - SS Cilacap 34,35 kilometer.

Baca Juga:
Perkembangan Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Saat Ini

Jika mengutip laporan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) progres konstruksi jalan tol non-Trans Jawa, per Desember 2022 setiap ruas progres konstruksinya masih 0%, begitu pula dengan realisasi pembebasan lahan 0%. Sebelumnya ditargetkan pembangunan tol ini bisa dimulai pada 2022 lalu.

Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi mengungkapkan ruas Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian.

Baca Juga:
Proyek Jalan Tol Getaci Bakal Terkoneksi Hingga Yogyakarta

Yaitu, Tahap 1 Gedebage - Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024. Kemudian Tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya - Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar 3 tahun.

"Dengan adanya jeda schedule konstruksi tersebut sehingga financial close untuk investasi ruas Tol ini dapat dilakukan 2 kali yakni kebutuhan ruas Gedebage - Tasikmalaya terlebih dahulu kemudian Tasikmalaya - Cilacap," ujar Koentjahjo dikutip dari keterangan, Jumat (13/1/2023).

Untuk diketahui, Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap nantinya memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.

Adapun berdasarkan penetapan pemenang pelelangan pengusahaan penetapan pemenang lelang oleh Menteri PUPR, pada (5/1/2023) konsorsium selaku pemenang pelelangan yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).

Mengutip laman Pemkot Bandung, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Getaci Kementerian PUPR, Ade Sudrajat mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Getaci segmen pertama Gedebage - Garut Utara.

Rencana pembangunan Jalan Tol Getaci segmen Gedebage - Garut Utara melewati 3 kabupaten/kota. Yaitu Kabupaten Bandung 392,68 hektare, Kabupaten Garut 258 hektare, dan Kota Bandung seluas 28,1 hektare yang terletak di Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage.

"Proses pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Getaci ini sudah kita mulai sejak Maret 2022," jelasnya

Ade mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mematok batas lahan warga yang dibebaskan untuk tol Getaci.

Terdapat 1467 unit bangunan yang terdampak di mana Kabupaten Garut sebanyak 855 unit (58%), selanjutnya Kabupaten Bandung sebanyak 612 unit (42%). Sedangkan Kota Bandung tidak terdapat bangunan yang masuk rencana tol.(fhm)