Lion Air dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Kini Terbang Langsung ke Arab Saudi

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 29/Janu/2023 16:14 WIB
Foto:Pesawat Lion Air. Foto:Pesawat Lion Air.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lion Air memulai penerbangan umrah program sembilan hari dari Balikpapan - Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN) tujuan Madinah, Bandara Internasional King Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi (MED) dan Jeddah melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Arab Saudi (JED). Penerbangan umrah tersebut efektif mulai terbang 28 Januari 2023.

"Lion Air efektif 28 Januari 2023 terbang langsung dari Balikpapan. Menghidupkan kembali sektor umrah dan mempermudah lebih banyak jamaah menuju Arab Saudi," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro kepada media, Ahad (29/1/2023).
 
Dalam upaya mendukung ekosistem penyelenggaraan umrah dari Pulau Kalimantan terutama dari wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dalam menyediakan kemudahan perjalanan udara bagi masyarakat yang berasal dari Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kota Samarinda, Tanjung Selor, Malinau, Tarakan, Palangkaraya serta wilayah lain.

Baca Juga:
Umrah dari Solo ke Saudia Pakai Lion Air Kini Tanpa Transit

Jadwal Penerbangan

  • Rute Balikpapan (BPN) – Madinah (MED) dengan nomor penerbangan JT-050, akan dijadwalkan berangkat 09.45 dan tiba 17.45.
  • Rute Jeddah (JED) – Balikpapan (BPN) dengan nomor penerbangan JT-051, akan dijadwalkan berangkat 20.25 dan tiba 13.25.

Himbauan perjalanan, setiap jamaah agar

Baca Juga:
Mulai 5 Agustus 2023, Lion Air Layani Penerbangan Umrah Langsung dari Bandara Minangkabau Padang

  1. Mempersiapkan dokumen perjalanan mengikuti persyaratan yang berlaku.
  2. Memahami ketentuan membawa barang bawaan dan bagasi tetap sesuai ketentuan yang berlaku. dalam kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah mewajibkan dan menghimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya serta penggunaan pengisi daya mandiri atau baterai portabel (powerbank) harus sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan.
  3. Memastikan kesehatan pribadi, perlengkapan dan peralatan kesehatan sesuai anjuran tim medis harap dibawa.
  4. Penggunaan barang elektronik seperti telepon genggam (handphone), powerbank (perangkat daya bateri), laptop mengikuti peraturan penerbangan.

Danang menyampaikan, penerbangan langsung umrah dari Balikpapan menjadi embarkasi baru ke-10 setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Bandara Juanda Syarabaya(SUB), Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (UPG), Bandara Kualanamu (KNO), Bandara Kertajati Majalengka (KJT), Bandara Minangkabau di Padang (PDG), Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BTJ), Bandara Hang Nadim Batam (BTH), dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (PKU).

"Penerbangan umrah dilaksanakan mengikuti permintaan pasar yang dikembangkan secara bertahap. Upaya ini sebagai bagian keseungguhan Lion Air menghidupkan kembali sektor umrah dan mempermudah lebih banyak jamaah menuju Arab Saudi dari Indonesia," ujar Danang.
 
Kemudahan Penerbangan Umrah

Baca Juga:
Umrah Travel Fair 2023 Resmi Dibuka Sampai 23 Juli, Lion Air & Saudi Tourism Authority Beri Diskon hingga Hadiah Menarik

Rute Balikpapan – Madinah dan Jeddah – Madinah tersedia dua kali layanan makanan dan minuman (inflight meals) serta prioritas awak kabin (pramugari dan pramugara) yang berasal dari daerah asal agar mempermudah proses komunikasi.

Lion Air mengoperasikan armada generasi modern, terbaru yang dikirim dari pabrikan pesawat yaitu Boeing 737 yang berkapasitas 215 kursi kelas ekonomi dengan tata letak 3-3 lorong tunggal (single aisle). Lion Air mengoperasikan rata-rata pesawat berusia muda. Pesawat dimaksud memiliki tingkat keamanan dan keselamatan tinggi. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan laik terbang (airworthy for flight).

Lion Air terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaran ibadah umrah. Seluruh pelaksanaan penerbangan sesuai standar operasional prosedur yang mengutamakan faktor keselamtan, keamanan, kenyamanan serta memenuhi aspek protokol kesehatan.

Lion Air menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional. Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan serta keamanan dari Federal Aviation Administration (Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat) dan European Aviation Safety Agency (EASA) sebagai Badan Keselamatan Penerbangan Eropa.

Tingkat pemintaan umrah dari masyarakat Indonesia menunjukkan peningkatan positif, mendatang pasar wisata religi dan ibadah optimis terus tumbuh. Berdasarkan data Ihram Republika dan Saudi Gazette menyebutkan 880.929 jamaah menggunakan transportasi udara (penerbangan). Awal musim umrah pada 1 Muharram 1444 Hijriyah (30 Juli - 4 Oktober 2022), tercatat 1.267.490 jemaah dari berbagai negara. Periode tersebut, jamaah asal Indonesia 317.200, Pakistan dengan 195.224, India berada urutan ketiga yaitu 133.517 dan 86.803 jamaah dari Irak.(fhm)