Kemenhub Lepas Pelayaran Perdana Kapal Angkutan Khusus Ternak Tahun 2023, Angkut 550 Sapi dari Kupang

  • Oleh : Naomy

Selasa, 31/Janu/2023 08:41 WIB
Pelepasan perdana kapal ternak Pelepasan perdana kapal ternak

KUPANG (BeritaTrans.com) –  Penyelenggaraan Tol Laut Ternak tahun ini, diawali dengan pelepasan pelayaran perdana kapal angkutan khusus ternak yang melayani trayek RT-2 KM dengan 550 ekor Sapi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

Camara Nusantara 2. Rute ini memiliki pelabuhan pangkalan di Kupang dengan rute pelayanan Kupang – Wini - Atapupu - Tanjung Priok/ Banjarmasin/ Samarinda - Kupang.

Baca Juga:
Kapal Pelni Bukit Raya Evakuasi 414 Masyarakat Terdampak Bencana Longsor di Pulau Serasan Natuna

Pelaksanaan pelepasan perdana penyelenggaraan Tol Laut Ternak ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian, dan stakeholder terkait lainnya.

“Pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengoptimalkan layanan Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan khusus ternak, tidak hanya menjelang Idul Adha saja namun di sepanjang tahun 2023,” ujar Capt. Hendri Ginting.

Baca Juga:
Terintegrasi Inaportnet, Penerapan Taboneo Port di Banjarmasin Diapresiasi

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas program kapal ternak yang kehadirannya telah memberikan manfaat dan perubahan terhadap pengusaha ternak sapi.

Capt. Hendri juga mengajak seluruh pihak memanfaatkan kapal khusus ternak untuk mengangkut muatan balik dari pelabuhan bongkar, karena kapal khusus ternak ini juga memiliki ruang muat dengan kapasitas 150 ton.

Baca Juga:
Jelang Ramadhan dan Lebaran, 2 Kapal Perintis di Maluku Barat Daya Boleh Angkut Hewan Ternak

"Pihak pemda berharap agar armada kapal ternak di tambah lagi, begitu juga PT. Pelindo cabang Kupang telah berkomitmen untuk selalu mendukung program-program Kementerian Perhubungan," ujarnya.

KM. Camara Nusantara 2 yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Wirayuda Maritim direncanakan berlayar dari pelabuhan pangkal Kupang pada hari ini dengan mengangkut 550 ekor sapi milik 12 pelaku usaha dengan tujuan pelabuhan bongkar Samarinda.

"550 ekor adalah muatan maksimum muatan ternak, tidak boleh lebih atau overload. Dan saya menghimbau  ABK untuk selalu mengutamakan keselamatan dan memperhatikan situasi dan kondisi cuaca di laut," ujarnya.

Capt. Hendri berharap pelepasan perdana kapal khusus ternak KM. Camara Nusantara 2 ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan dapat dirasakan manfaatnya bagi yang membutuhkan utamanya pada masyarakat di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dia menegaskan, transportasi laut memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam menunjang pembangunan nasional, khususnya untuk wilayah Timur Indonesia yang sangat membutuhkan transportasi laut penumpang, barang dan ternak. 

Terkait dengan hal ini, maka Pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut agar tercipta transportasi laut yang tertib, teratur, aman dan lancar dengan biaya yang terjangkau guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan kemudahan transportasi laut untuk distribusi penumpang, barang dan ternak.

“Dengan begitu, diharapkan layanan angkutan khusus ternak ini dapat lebih optimal dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” imbuhnya.

Pengoperasian kapal khusus ternak bertujuan untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur. 

Kapal Khusus Ternak dibangun dengan bentuk dan desain khusus untuk sarana pengangkutan Ternak dengan memerhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare) dan dilengkapi dengan tenaga medis (dokter dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan kesejahteraan ternak selama pelayaran dapat terjaga. 

Adapun Kapal Ternak di Kupang ini  melayani sembilan pelabuhan muat dan lima pelabuhan bongkar. 

Penambahan layanan kapal khusus ternak ini beriringan dengan meningkatnya pemintaan dari daerah agar kapal khusus ternak dapat menyinggahi daerahnya, yang mana hal ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah untuk dapat memperluas layanan angkutan khusus ternak agar distribusi ternak dapat tersebar merata ke seluruh daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Buyung Lalana mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada tahun ini menyelenggarakan sebanyak enam trayek kapal khusus ternak pada dua pelabuhan pangkal, yaitu Pelabuhan Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pelabuhan Kwandang Provinsi Gorontalo.

"Program pengoperasian kapal khusus angkutan ternak yang telah disediakan, merupakan salah satu implementasi dari program Tol Laut dalam mendukung pemenuhan ternak dari daerah sentra produksi ternak ke wilayah konsumen," katanya.

Saat ini Kemenhub memiliki enan kapal khusus ternak yang dibangun dengan bentuk dan desain khusus untuk sarana pengangkutan Ternak dengan memerhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare) dan dilengkapi dengan tenaga medis (dokter dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan kesejahteraan ternak selama pelayaran dapat terjaga. 

Maino Dwi Hartono, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional menegaskan akan selalu berkolaborasi dengan Kemenhub dalam penyelenggaraan kapal ternak.

"Kami juga akan kolaborasi dan mengawasi kebutuhan pangan di kupang untuk memenuhi kebutuhan pasokan di daerah distribusi," tutupnya. (omy)