Oleh : Fahmi
MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Cuaca ekstrem di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) turut berdampak pada lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Ada lima penerbangan yang delay atau tertunda imbas cuaca buruk.
"Delay (5 penerbangan). Rara-rata penerbangan jam 8 tadi pagi," kata Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/2/2023).
Baca Juga:
Selama Nataru, 14 Penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Terdampak Cuaca Ekstrem
Adapun kelima penerbangan itu masing-masing akan menuju Bau-bau, Ambon, Balikpapan, Toraja, dan Gorontalo. Saat ini proses pemberangkatan masih menunggu pesawat datang ke Makassar.
"Menunggu pesawat yang datang ke Makassar baru melanjutkan rute sesuai jadwal. Tergantung kondisi cuaca di bandara," imbuhnya.
Baca Juga:
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Angkasa Pura I Terapkan Mitigasi di 15 Bandara
Berikut penerbangan terdampak cuaca buruk di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada 13 Februari 2023:
1. Wings Air IW1308 rute Makassar - Bau Bau tertunda
2. Lion Air JT786 rute Makassar - Ambon tertunda
3. Lion Air JT 871 rute Makassar - Balikpapan tertunda
4. Wings Air IW 1330 rute Makassar - Toraja tertunda
5. Lion Air JT 892 rute Makassar - Gorontalo tertunda
Baca Juga:
Kemenhub Kerja Sama dengan BMKG dalam Pengendalian Cuaca Ekstrem, Ini Hasilnya!
Sulsel Cuaca Ekstrem 12-16 Februari 2023
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi cuaca ekstrem terjadi di Sulsel sejak 12-16 Februari 2023. Kondisi hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang akan menyelimuti sejumlah wilayah Sulsel.
"Prakiraan tanggal 12-16 Februari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Kamal mengimbau agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Bencana yang dimaksud, seperti genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.
"Menyikapi kondisi ini diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," tegas Kamal.(fhm/sumber:detik)