JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan awal musim kemarau atau kering 2023 dan perkembangan kondisi cuaca di tanah air.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada sejumlah daerah di tanah air yang berpotensi mengalami curah hujan rendah dan mengakibatkan kemarau.

Baca Juga:
BMKG: Indonesia Bakal Terjadi Kemarau Kering Karena Fenomena El Nino

"Waspada daerah yang memiliki sifat musim kemarau di bawah normal. Antara lain Aceh bagian utara, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, Sumatera bagian selatan. Sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian selatan," sebut Kepala Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers melalui daring, Senin (6/3/2023).

Puncak musim kemarau 2023 diprediksi akan terjadi pada Agustus. Namun pada April akan terjadi curah hujan yang rendah dan berdampak pada kemarau juga.

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

Untuk menghadapi musim kemarau, BMKG juga mengingatkan agar masyarakat bisa memanfaatkan air hujan atau yang melimpah pada musim hujan sekarang ini. 

"Adalah memanfaatkan curah hujan yamg relatif cukup tinggi saat ini, jangan bairkan air terbuang sia-sia. Kita bisa membuat penampungan dan air, sehingga air itu ditampung.l," ujar Dwikora.

Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

Air yang ditampung atau disimpan nantinya akan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk selama musim kemarau. 

Dwikora juga mengatkan predikisi BMKG akan terus diupdate secara terus-menerus hingga bisa diprediksi keadaan yang mendekati akurat. (Fhm)